Manfaat Kurma Sebagai Sinbiotik Menghadapi Pandemi Covid-19

TRANSINDONESIA.CO – Kesehatan perut merupakan kunci dari kesehatan tubuh manusia. Kesehatan tubuh kita adalah apa yang kita makan. Makanan yang kita makan akan diolah dan dicerna di dalam organ pencernaan lambung, usus kecil dan juga usus besar dibantu oleh enzim percernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, kelenjar empedu dan juga oleh probiotik (bakteri baik) yang terdapat di usus. Penelitian mengenai probiotik (bakteri baik), prebiotik (sumber makanan bagi probiotik), dan sinbiotik (gabungan probiotik dan prebiotik) dalam 10 tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang pesat.

Mengambil info dari jurnal Clinical Nutrition yang ditulis oleh peneliti dari Iran, Kazemi dkk pada tahun 2019, bahwa probiotik dan sinbiotik dapat berhasil menurunkan respon inflamasi/ peradangan TNF alfa dan CRP pada penyakit irritable bowel disease (radang usus), arthritis (radang sendi), bahkan pada penyakit kritis. Dari penelitian Cheng Chi yang dipublish di jurnal Springer pada bulan maret 2020 probiotik juga bisa mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dengan cara menurunkan tekanan darah sistolik diastolik, menurunkan berat badan tubuh dan menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Dari penelitian yang lain menunjukkan bahwa probiotik juga berperan dalam menurunkan sel karsinogenik penyebab kanker dan bermanfaat sebagai suplemen tambahan untuk mencegah terjadinya stroke. Selain begitu banyaknya manfaat probiotik bagi kesehatan tubuh kita, prebiotik juga memiliki banyak peran penting untuk perkembangan dan regenerasi sel di seluruh tubuh kita.

Sebagai salah satu contohnya adalah penelitian Mika, dkk pada jurnal sciencedirect.com tahun 2018, menyatakan bahwa pemberian prebiotik lactoferrin dan Milk fat globule membrane (MFGM) dapat meningkatkan Probiotik Lactobacillus Spp yang dapat memproduksi molekul yang berperan dalam neuro plasticity atau regenerasi sel saraf, perkembangan sel otak dan pengaturan emosi.

dr Budhi Febrian, Dokter TNI AU PPDS Neurologi UGM, pemerhati probiotik yang sejak tahun 2016. [TRANSINDONESIA.CO/Mirza Ichwanuddin]

Manfaat dari Probiotik sebagai antivirus Covid-19

Di masa pandemi Covid-19, dimana virus corona ini masuk lewat saluran pernapasan, selaput mata dan mukosa mulut. Setelah masuk ke tubuh manusia, ternyata Covid-19 juga dapat menyerang hampir ke semua organ tubuh yang memiliki reseptor ACE 2, terutama yang terdapat pada paru paru, otak, jantung, hati, pankreas, ginjal, usus, organ reproduksi, bahkan pada testis yang bisa menyebabkan kemandulan pada pria. Ternyata diketahui, bahwa orang yang memiliki riwayat hipertensi, diabetes, stroke lebih mudah terkena Covid-19 sebanyak lebih dari dua kalinya. Bahkan penderita kanker berisiko 5x lipat lebih tinggi untuk terkena Covid-19 yang bergejala lebih parah.

Berdasarkan penelitian AlKassa dalam bukunya “New Insights on antiviral Probiotics from research to application” menerangkan tentang kemampuan lain probiotik sebagai antivirus terutama untuk virus saluran pernapasan. Hal ini sejalan dengan berbagai penelitian terbaru yang juga menyatakan bahwa Probiotik dapat berperan sebagai adjuvant/terapi tambahan bagi penderita Covid 19 namun belum bersifat sebagai terapi utama karena masih terbatasnya penelitian mengenai hal tersebut.

Sinbiotik ala Rasulullah

Nabi Muhammad yang hidup 1400 tahun lalu, ternyata telah mencontohkan bolehnya meminum suatu sinbiotik alami yang berasal dari air rendaman kurma, dalam suatu hadits riwayat Muslim yang diambil dari https://www.hadits.id/hadits/muslim/3746.

Namun, pada hadits tersebut tidak merinci tentang bagaimana cara membuat dan bahannya. Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa untuk mengkonsumsi kurma sebaiknya dalam jumlah ganjil, waktu untuk merendam kurma adalah sekitar 12 jam dan tidak lebih dari 24 jam serta direndam pada wadah yang tertutup.
Ada suatu kisah pada jaman sahabat Rasulullah bernama Abdurrahman bin Auf yang ditakdirkan kaya raya karena kurma busuk yang dimilikinya ternyata dibeli oleh Penguasa Yaman dengan harga tinggi karena dapat menyembuhkan wabah menular yang terjadi di Yaman.

Penelitian mengenai sinbiotik dari kurma sebagai anti virus Covid-19. Belum terdapat penelitian mengenai manfaat sinbiotik dari kurma untuk pengobatan Covid-19 sampai dengan artikel ini ditulis. Dalam akun Facebook @Budhi Febrian pada 23 Maret 2019, seorang Dokter TNI AU PPDS Neurologi UGM, pemerhati probiotik yang sejak tahun 2016 yang telah bersahabat dengan probiotik menyatakan bahwa, “Pemilihan probiotik dengan strain yang tepat yang kemudian dapat dikonsumsi secara rutin oleh semua orang dalam waktu 3 bulan, akan mampu mengendalikan pandemi global Convid-19”.

Apa yang disampaikan Dokter Budhi tersebut diperoleh dengan ijtihad beliau dalam menemukan benang merah hubungan virus corona, gejala virus corona, manfaat probiotik bagi manusia dan manfaat buah kurma bagi kesehatan tubuh manusia. Menurut Dokter Budhi bahwa ada kemungkinan pada buah kurma busuk bisa didapatkan isolat probiotik karena proses fermentasi/pembusukan kurma secara alami.

Dokter Budhi mengajak agar lebih banyak lagi dilakukan penelitian mengenai probiotik terutama yang berasal dari buah kurma, minuman kurma, bahkan dari kurma busuk dikarenakan potensinya yang sangat besar untuk dapat berperan sebagai obat dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini. Dokter Budhi juga mengajak semua orang untuk minum berbagai jenis probiotik,prebiotik dan sinbiotik yang ada seperti lacto, yoghurt, kambucha tea, kefir, selain itu juga dengan menjaga jarak (social dan physical distancing), memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, tidak merokok, tidak minum minuman keras atau soda, tidak makan makanan olahan yang sulit dicerna, makan/minum jus sayur dan buah beraneka ragam warna.

Cara membuat Kurfebio G1 (Sinbiotik kurma ala dr.Budhi Febrian)

Bahan:
1. Kurma 3butir (sebaiknya kurma ajwa atau kurma sukari).
2. Air mineral 300ml (suhu ruang).
3. Gelas (sebaiknya gelas berbahan tanah liat/keramik) dan tutup gelas.

Cara:
1. Siapkan gelas berisi air mineral 300ml , masukkan kurma kedalam air tersebut sebanyak 3 butir (termasuk bijinya). Hal ini berdasarkan penelitian manfaat konsumsi kurma dalam jumlah ganjil.

2. Tutup gelas, tinggalkan ditempat terlindung dari cahaya matahari langsung/gunakan gelas kuwali/tanah selama 8 jam sampai maksimal 24jam (sebaiknya 12-14jam). Hal ini dimaksudkan agar probiotik dapat hidup dan mengurangi kontaminasi bakteri yang berlebih dari udara bebas.

3. Minum airnya sebanyak 3 tegukan, dengan terlebih dahulu mengucapkan Bismillahirohmanirrohim atau dengan berdoa dengan nama Allah Tuhan Yang Maha Pengatur Maha Pengasih lagi Maha Teliti Maha Penyayang.

4. Diselang-seling dengan makan satu persatu kurma dengan cara melumatkan daging kurma di dalam mulut bersama airnya kemudian biji kurma tersebut diisap-isap hingga selaput pada  biji kurma tersebut mengelupas pelan-pelan dan ikut juga ditelan hingga habis airnya. Hal ini agar probiotik yang terdapat pada selaput biji kurma tersebut dapat hidup di dalam usus kita dan dapat meningkatkan jumlah probiotik alami seperti Lactobacillus Casei dan Paracasei di dalam usus kita.

5.Buat kembali Kurfebio G1 untuk diminum 12 jam kemudian. (sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan pagi dan makan sore).

Selamat mencoba. Semoga Allah melindungi kita semua yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dari wabah Covid-19. [Mirza Ichwanuddin]

Share