Lintas Rupa dalam Ekspresi Jiwa

TRANSINDONESIA.CO – Lintas rupa merupakan keberagaman, tatkala dirangkai dalam suatu karya maka yang nampak rupa sebagai ekspresi jiwa. Keberagaman yang saling mengisi dan menguatkan merupakan kecerdasan, karena mampu mengelola perbedaan. Kecerdasan emosional dan sosial akan menjadi penyelaras atau harmoninya kehidupan.

Demikian halnya dalam seni rupa yang merupakan ekspresi jiwa karena bukan semata mata memindahkan benda atau sesuatu dalam batasan kanvas atau ruang terbatas.

Seni sebagai ekspresi jiwa menunjukkan adanya manusia yang berbudaya atau yang memiliki peradaban. Yang tidak sebatas yang dapat ditangkap indera secara kasat mata namun juga memerlukan adanya rasa. Rasa tatkala diungkap dalam citra maka akan ada jiwa di dalam karya. Jiwa inilah yang melahirkan komunikasi dengan sesamanya maupun muncul sesuatu refleksi bahkan kontemplasi.

Lintas rupa dalam ekspresi jiwa bisa saja berbeda dalam bentuk garis dan warna namun hakekatnya sama yaitu menyajikan rasa dalam karya yang memiliki jiwa. Lahir itu utusannya batin. Demikian halnya suatu karya rupa maka jiwa yang dinampakkan dalam karya akan menyentuh rasa yang menggetarkan dawai hati.

Hati bagi manusia inilah rasa jembatan antara pikiran perkataan dan perbuatan. Tatkala pada konteks peradaban maka fokusnya adalah kemanusiaan atau demi semakin manusiawinya manusia. Karya dalam rupa sejatinya bagi manusia untuk menggetarkan jiwa menandai suatu masa bahkan dapat menjadi tonggak dari suatu peradaban itu ada dan berada.

Karya sebagai ekspresi jiwa dapat berbagai wujud dalam kata garis warna gerak nada dan suara. Yang maknanya apa saja bisa bagi semakin manusiawinya manusia. Memanusiakan manusia dalam lintas rupa merupakan sentuhan jiwa agar tidak semata mata terjebak dalam labirin ruang dan waktu. Melalui karya ekspresi jiwa dalam lintas rupa mampu menghadirkan kembali sisi sisi kemanusiaan yang cerdas bebas merdeka beradab bagi semakin manusiawinya manusia. ***

[Chryshnanda Dwilaksana]

Share