Religi Tradisi Seni Hobi Komuniti dan Teknologi Masdarwis

TRANSINDONESIA.CO – Membangun masyarakat sadar wisata merupakan suatu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa mensejahterakan dan melestarikan peradaban bangsa. Masyarakat sadar wisata (masdarwis) merupakan rekayasa sosial menguatkan dan membangun daya tahan bahkan daya saing serta daya tangkal terhadap disrupsi yang begitu cepat.

Tatkala kesadaran terhadap wisata rendah dan lemah maka gerusan-gerusan dari luar maupun dalam akan menggerogoti kesatuan dan persatuan bangsa. Hilangnya kecintaan dan kebanggaan sebagai anak bangsa pun akan terjadi. Apa yang menjadi nilai-nilai religi, tradisi, seni bahkan teknologi akan tergerus. Berbagai hobi dalam komuniti dapat bergeser menjadi potensi konflik tumbuh berkembangnya premanisme di semua lini.

Tentu saja teknologi tidak akan mampu dijangkau berbagai pendangkalan daya nalar pun akan membuat captive mind tanpa sadar ini menjadi silent suicide.

Religi, tradisi, seni, hobi, komuniti dan teknologi merupakan pilar dalam membangun masyarakat sadar wisata. Masyarakat sadar wisata adalah masyarakat yang sadar, cinta, bangga, sebagai anak bangsa yang mampu menjaga melestarikan tata kehidupan peradaban bangsa. Indonesia negara super power seni budaya semestinya juga menjadi super power wisata. Negara indah permai kaya raya akan tradisi seni budaya bahkan alam dan peradaban tinggi seringkali justru dikacaukan dan dijadikan potensi konflik sosial.

Pola-pola kolonial kembali muncul justru dari anak bangsa yang lupa dan jumawa, saling serang sesama anak bangsa. Lagi lagi primordial dijadikan alat pencari legitimasi dan solidaritas dalam kemasan berbagai pembenaran. Era post truth sekarang ini primordial menjadi dagangan laris manis untuk membunuh karakter sesama anak bangsa.

Religi seni tradisi hobi dan teknologi dengan berbagai hobi dalam komuniti akan menjadi kekuatan bangsa untuk bertahan dan berdaya tangkal bahkan memiliki daya saing. Tidak tergerus akan desain gerusan dalam disrupsi. Konsep sak anane sak isane iso kanggo urip lan nguripi menjadi landasan dalam kebhinekaan yang kuat dan menyadarkan bahkan menumbuhkembangkan kecerdasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di dalam masdarwis premanisme, korupsi, kolusi, nepotisme merupakan kanker yang mematikan. KKN biang hancurnya suatu bangsa karena akan menggeser nalar akal sehat sosial anak bangsa. KKN merupakan sarang preman atau para mafia yang mencandui dengan kenikmatan semu. Kekuatan yang ada hanyalah sesaat obatnyapun sebatas obat-obat kuratif, kelas balsem yang tidak mampu menyelesaikan berbagai potensi dan konflik sosial yang terjadi.

Anak bangsa seolah menjadi killing field bagi mereka yang digerus dari semua lini dan berbagai sisi kehidupan. Religi, tradisi, seni, hobi, komuniti dan teknologi yang mampu mendukung dalam penumbuh kembangan masdsrwis akan menjadikan sesuatu yang berkualitas dan mampu menjadi ikon. Kemasan-kemasan pemaknaan penghayatan marketing penghargaan dalam keramahtamahan yang aman, nyaman, asri, serta ngangeni akan terus menjadikan tradisi seni religi yang lestari.

Kemajuan teknologi akan ikut menjaga merawat dan menjembatani memajukan membesarkan dan berdaya tahan dan berdaya tangkalnya anak bangsa.

Gerusan-gerusan dalam berbagai konflik bukanlah datang tiba tiba melainkan by design. Dengan kesadaran, kecerdasan, kebanggaan akan religi seni, tradisi anak negeri berbagai desain penghancuran dapat diatasi. Setidaknya daya tahan, daya tangkal dalam menghadapi disrupsi mampu menjaga merawat bangsa ini untuk tetap lestari dalam kesatuan NKRI yang berlandaskan Pancasila UUD 45 dalam Kebhinekaannya.***

[Chryshnanda DL]

Share
Leave a comment