Forkabi: Pembangunan Kota Bekasi Tidak Akomodasi Seni Budaya Betawi

TRANSINDONESIA.CO – Sekretaris Jenderal DPD Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Kota Bekasi, Hendra DH mengatakan pembangunan Kota Bekasi, Jawa Barat, masuk era modern dan kencangnya budaya internasional yang mengakibatkan terkikisnya seni dan budaya tradisional (lokal).

Faktor lain kata Hendra, meluasnya ruang di Kota Bekasi yang berubah menjadi pemukiman perumahan, apartemen, sehingga mempersempit seni budaya Bekasi untuk tumbuh dan berkembang.

“Kurangnya kesadaran Pemerintah Kota Bekasi, Pengembang Perumahan, Swasta dan derasnya pembangunan fisik di Kota Bekasi, akan berdampak dengan semakin tersingkirnya eksistensi anak-anak betawi dan semakin tergilasnya seni dan budaya Bekasi,” kata Hendra di Kota Bekasi, Selasa (30/10/2019).

Hendra mengungkapkan, pada penyelenggaraan kegiatan Bekasi Clothing Expo (BCE) 2019 yang berlangsung di Harapan Indah Bekasi, panitia terlihat tidak mengakomodasi promosi seni dan budaya Betawi Bekasi, pemerintah kota pun sepertinya kurang responsif melihat penyelenggaraan acara tersebut yang tidak mengandung konten budaya setempat.”

Forkabi untuk itu menuntut agar penyelenggaran kegiatan seperti BCE 2019 di Harapan Indah, hendaknya tidak mengganggap remeh dan rendah seni dan budaya tradisioanl Bekasi, sehingga tidak memberikan kesempatan dan ruang di dalam kegiatan acara tersebut.

Kepada pengembang kawasan perumahan khususnya Pengembang PT Hasana Damai Putra (HDP), yang kini telah mengembangkan lahan 2200 hektar di Bekasi. hendaknya mau peduli kepada masyarakat Betawi, dan utamanya eksistensi seni dan budaya setempat.

“Dengan luas sebesar itu, harusnya pengembang mampu menyediakan ruang untuk eksistensi seni budaya lokal sehingga bisa bersinergi, gak melulu jual modernisasi tetapi di sisi lain menggilas seni dan budaya setempat. Dengan demikian masyarakat Bekasi bisa bersinergi dengan pembangunan fisik yang sedang berkembang pesat di Kota bekasi,” kata Hendra.

“Demikian juga kepada Pemerintah Kota Bekasi dalam proses memberikan perijinan kegiatan penyelenggaraan event di Kota Bekasi, wajib mencantumkan aturan keterlibatan produk-produk industri seni dan budaya agar mampu bersaing dengan produk modern,” ujarnya.

Dalam suasana semangat hari sumpah pemuda, kami yang bernaung di bawah Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Kota Bekasi, kami juga mampu untuk bersinergi dan berkontribusi dalam pembangunan yang sedang pesat di Kota Bekasi.

“Kami juga mampu membawa serta seni dan budaya Bekasi dalam era teknologi 4.0. Jangan anggap remeh kami anak-anak Betawi, seolah tidak mampu mengikuti perkembangan zaman utamanya penguasaan ilmu dan teknologi,” pungkas Hendra.[MUN]

Share