Pertamina Cari “Future Leader” Millenial

TRANSINDONESIA.CO – Direktorat Logistic, Supply Chain dan Infrastructur PT Pertamina menggelar acara Sharing Session. Peserta dikhususkan bagi generasi millenial usia 40 tahun ke bawah di Ruang Pertamax Lantai 21, Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Kamis (26/9/2019).

Acara dimulai dengan suasana santai bukan seperti acara resmi, peserta duduk bantal-bantal warna warni dengan hiburan musik akustik. Hidangan juga disesuaikan menu-menu yang disukai anak muda millenial.

Hadir Direktur Logistic, Supply Chain & Infrastruktur (LSCI) Gandhi Sriwidodo, Senior Vice Presiden (SVP) yang hadir adalah Erry Widiastono yang menjabat SVP Shipping dan Alfian Nasution SVP Marine. Hadir pula Vice Presiden Strategic Planning & Bussines Development, Joko Pitoyo.

Erry Widiastono, Alfian Nasution dan Joko Pitoyo menceritakan pengalaman mereka saat mulai masuk di PT Pertamina dan sampai menjabat di posisi saat ini.

“Saat berkarir banyak ditemui, orang yang biasa saja,  tapi karirnya mengalahkan orang yang jenius. Karena orang itu memiliki interpersonal skill yang bagus,” kata Alfian.

“Interpersonal skill itu seperti sense of bisnis, mampu mengeksekusi, memiliki vision leadership. Keamampuan alignment semua potensi bawahan juga sangat penting,” tambah Alfian.

Senada dengan Alfian Nasution, Erry Widiastono memapaparkan perlunya soft skill. Hard skill dapat diperoleh saat kita sekolah atau kuliah, tetapi soft skill dapat diperoleh saat kita memulai job atau tanggung jawab. Dengan berpindah-pindah karir atau exposure dapat memperkaya pengalaman.

“Jangan pernah takut pindah dari fungsi satu ke fungsi lain, lokasi ke lokasi lain, pekerjaan satu ke pekerjaan lain karena dapat memperkaya pengalaman kita” Kata Erry.  Sedangkan Joko Pitoyo menceritakan pengalamannya, yang sering ditempatkan di daerah-daerah konflik. “Komunikasi dan network merupakan skill yang dibutuhkan,” kata Joko.

Direktur LSCI Gandhi Sriwidodo menjelaskan bahwa tugas utama seorang leader adalah membuat organisasi menjadi sehat.

Organisasi sehat itu harus tumbuh, produktif dan berkualitas. “Kondisi laba perusahaan akan naik atau turun, bagaimana expektasi 10 tahun depan akan jaya atau terpuruk. Insan Pertamina harus mempunyai ambisi, Pertamina harus dikelola orang yg luar biasa,” tutur Gandhi.

Mantan Chief Of Eksecutive Officer PT Patra Niaga itu menganalogikan bahwa seorang leader itu sama dengan seorang dokter. Mereka sama sama melakukan diagnosa dan eksekusi. Seorang dokter harus memahahi anatomi tubuh seperti jantung, paru-paru, darah, otak dan sebagainya. Sedangkan Seorang leader harus memahami anatomi orang dalam organisasi, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan, market, competitor dan sebagainya.

“Dokter memahami fungsi dan sistem kerja, sedangkan leader memahami proses bisnis organisasi. Mereka juga sama-sama mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terjadi. Dalam bisnis, jantungnya adalah market dan darahnya adalah cash flow,” jelas Gandhi.

Gandhi yang juga pernah menjabat Vice Oresiden (VP) Of Industrial Fuel Marketing menjelaskan  13 perilaku leadership yang dimiliki seorang leader yaitu mampu membangun keyakinan, bersikap proaktif, fokus pada kebutuhan pelanggan, dorongan kewirausahaan, mendelegasikan wewenang, merencanakan dan mengelola tindakan, mampu membuat keputusan, melakukan bimbingan, semangat dalam mengembangkan diri, berkomunikasi secara efektif, building positive working relationship, bernegosiasi secara efektif, dan memiliki standar kinerja tinggi.

Gandhi juga meminta ada peserta yang maju kedepan untuk menjelaskan atau menceritakan success story yang pernah pekerja lakukan ketika bekerja di PT Pertamina.[RIS]

Share