Ijtima Ulama IV Bahas Kepulangan Habib Rizieq

TRANSINDONESIA.CO – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan menggelar Ijtima Ulama IV di Hotel Lor In, Sentul pada Senin (5/8) besok. Sekjen GNPF Ulama, Edi Mulyadi mengatakan, dalam forum tersebut akan membahas berbagai hal, termasuk kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

“Habib Rizieq itu menjadi bagian pembahasan pemulangan Habib Rizieq. Habib Rizieq itu bukan tidak mau pulang tapi tidak bisa pulang, kita tahu kan,” ujar Edi saat ditemui di sela-sela acara Pengukuhan dan Pelantikan DPP Bakomubin di Kantor LPOI, Jakarta Pusat, Ahad (4/8).

Menurut dia, sebenarnya Habib Rizieq ingin pulang ke Indonesia, tapi dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi atas pesanan dari Indonesia. Sebagai negara sahabat, kata dia, tentu Arab Saudi akan lebih mengutamakan hubungan diplomasi kenegaraan, sehingga permintaan untuk dicekal itu dituruti oleh pemerintah Saudi

“Karena dicekal itu Habib tidak bisa pulang dan overstay. Bukan di balik, overstay maka tidak bisa pulang, salah,” ucapnya.

Edi menjelaskan, Ijtima Ulama IV akan membahas empat besar yaitu, politik, dakwah, kelambagaan, dan ekonomi. Menurut dia, dalam tema politik itulah peserta Ijtima Ulama akan membahas soal kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia. “Iya (kepulangan Habib Rizieq masuk tema politik),” tegas Sekretaris Steering Committee Ijtima Ulama IV ini.

Edi menambahkan, Ijtima Ulama IV tersebut digelar GNPF Ulama dan didukung oleh FPI dan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Menurut dia, agenda utama Ijtima Ulama IV pada intinya mengevaluasi langkah-langkah perjuangan sejak ditetapkan pada ijtima ke-1, ke-2, dan ke-3

“Kita evaluasi kelemahan kita di mana. Ijtima Ulama IV ini kita susun perbaikan-perbaikan. Intinya kita bicara tidak hanya politik. Ada Komisi ekonomi, ada bidang kelembagaan dan bidang dakwah,” jelasnya.

Namun, menurut dia, dalam acara Ijtima Ulama kali ini pihaknya tidak akan mengundang tokoh-tokoh politik, termasuk mantan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang didukung Ijtima Ulama pada Pilpres 2019 lalu. “Jelas tidak diundang (Prabowo). Tidak kita undang (tokoh politik PKS dan Gerindra),” katanya.

 

Sumber : Republika

Share
Leave a comment