Gemuruh Kawah Tangkuban Parahu Naikan Status Waspada

TRANSINDONESIA.CO – Gunung Tangkuban Parahu (2.084 m dpl) kembali bererupsi berulang kali. Erupsi mulai Kamis (1/8/2019) pukul 20.07 WIB, 21.11 WIB dan 21.28 WIB.

Pada Jumat (2/8/2019), rrupsi kembali terjadi pukul 00.06 WIB, 03.57 WIB dan 06.07 WIB, dengan tekanan sedang dan kolom abu bergerak ke arah Barat Laut.
Melalui rekaman seismograf tercatat- 1 kali tremor letusan selama kurang lebih 2 jam.

“Hasil rekaman seismograf tercatat 4 kali gempa Letusan, 255 kali gempa hembusan, 4 kali gempa vulkanik dangkal, tremor menerus dengan amplitudo dominan 20 mm,” kata Plh.Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam pesan tertulisnya kepada Transindonesia.co, Jumat (2/8/2019).

Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu tercatat mencapai ketinggian 100-180 meter dari dasar kawah dan condong ke arah utara dan timur.

“Suara gemuruh terdengar dan sebagian material letusan jatuh kembali ke dalam kawah,” kata Agus.

Berdasarkan hasil analisa data visual dan instrumental serta potensi ancaman bahayanya, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu meningkat menjadi Level II (Waspada).

“Tingkat aktivitas tersebut dapat dievaluasi kembali sesuai dengan adanya potensi perubahan tingkat ancaman/bahaya aktivitas vulkanik,” terang Agus.

Sementara, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pengunjung, wisatawan, pendaki dihimbau untuk tidak mendekati kawah puncak dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.

“Ini untuk mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas. Selain itu kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu sementara ditutup sementara hingga jarak aman,” ungkap Agus.

Kendati demikian, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Selain itu warga juga tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu.[SFY]