700 Warga Pesisir Karawang Terpapar ISPA Akibat Tumpahan Minyak Pertamina
TRANSINDONESIA.CO – Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan akibat kebocoran minyak mentah Pertamina Hulu Energi Off-shore North West Java (PHE ONWJ) mengakibatkan ratusan jiwa warga sekitar pesisir Karawang mengalami gangguan pernafasan yakni ISPA.
Hal tersebut dilaporkan Cellica yang datang bersama Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah, kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil saat membahas tumpahan minyak yang terjadi sejak 12 Juli 2019 lalu, di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (2/8/2019).
Bupati Karawang menyampaikan kondisi terkini pesisir pantai utara Karawang yang terpapar minyak mentah tersebut proses pembersihan minyak di pantai utara Karawang masih berlangsung. Proses pengangkutan dilakukan oleh petugas dari Pertamina dan dibantu warga setempat sudah 1.800 ton limbah minyak yang diangkut. Setiap hari rata-rata ada 2.000 karung limbah minyak yang diangkut.
“Dampak kesehatan yang dialami warga sekitar tumpahan minyak rata-rata mengalami gangguan pernafasan yakni ISPA. Ada 700 warga yang kena ISPA. Hal itu membuat kami menginstruksikan untuk mendirikan posko kesehatan. Tenaga berasal dari petugas kesehatan puskesmas dan dinas kesehatan,” kata Cellica.
Tak hanya ISPA, Cellica juga menyatakan akibat tumpahan minyak menimbul penyakit lgatal-gatal. “Kemungkinan karena tercemarnya air bersih. Dampak kesehatan ini yang jadi konsen kami,” ungkapnya.
Dampak lain sebut Cellica. Terganggunya aktivitas para nelayan membuat mereka kehilangan pekerjaan sementara.
Cellica mendata, 5.675 nelayan dari 12 muara kini tidak dapat melaut, sedangkan penghasilan mereka selama ini bisa mendapatkan tangkapan ikan atau udang 8 kilogram perhari. Termasuk kerugian juga dialami petambak garam disekitar pesisir.
“Selama 15 hari ini para nelayan tidak mendapatkan kepastian. Kami tidak membebankan Pertamina. Tapi setidaknya perhatikan warga kami,” pintanya.
Sementara, Ridwan Kamil mengatakan agenda pertemuan ini untuk mencari solusi. Pemprov Jabar bakal menerjunkan tim untuk memeriksa kualitas ikan agar ikan yang dikonsumsi tidak berbahaya.
“Yang harus direcovery ekonomi warga, sosial dan dampak psikologis. Intinya sampaikan ke publik, musibah ini ditangani sangat terkoordinasi oleh Pertamina, Pemprov, dan Pemkab Karawang maupun Bekasi,” ujarnya.[JLI]