Rusia Kecam Sanksi Baru AS untuk Iran

TRANSINDONESIA.CO – Rusia mengecam sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran. Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan penjatuhan sanksi tersebut merupakan langkah yang ilegal.

Dalam jumpa pers rutin, Peskov enggan menjelaskan langkah apa yang akan diambil Rusia untuk melawan sanksi AS terhadap salah satu sekutunya itu.

Seperti dikutip Reuters, Selasa (25/6), di tempat terpisah Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, mengatakan Kremlin akan tetap melakukan transaksi jual beli minyak dengan Iran terlepas dari sanksi-sanksi AS.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangkaian sanksi baru yang juga menargetkan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, dan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif.

Juru bicara Kemlu Iran, Abbas Mousavi, menuturkan sanksi baru AS terhadap pemimpin Iran menjadikan jalur diplomasi antara kedua negara berakhir.

“Memberlakukan sanksi yang tidak berguna kepada Pemimpin Tertinggi Khamenei dan Komandan Diplomasi Iran, Menlu Zarif, adalah penutupan permanen jalur diplomasi,” papar Mousavi melalui Twitternya, Selasa (25/6).

“Pemerintahan putus asa Presiden Donald Trump menghancurkan mekanisme internasional yang telah mapan untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia,” paparnya menambahkan.

Pernyataan itu diutarakan Mousavi menyusul keputusan Trump menerapkan serangkaian sanksi baru terhadap sejumlah petinggi Iran, termasuk Khamenei dan Zarif.

Sanksi itu diterapkan sebagai respons AS terhadap ulah Iran yang menembak jatuh pasawat nirawak atau drone pengintainya, RQ-4 Global Hawk, di Timur Tengah pada pekan lalu.

Sanksi-sanksi baru itu menargetkan sumber keuangan petinggi Iran dan memblokir mereka dan aset-asetnya dari sistem keuangan AS.[CNN]

Share
Leave a comment