Ilmuwan Temukan Fosil Makhluk Laut Raksasa di Australia

TRANSINDONESIA.CO – Ilmuwan menemukan osil dari spesies kelompok mahluk laut raksasa terbaru yang telah punah di Australia Selatan. Temuan spesies yang disebut sebagai Trilobite itu telah menambah wawasan penting dalam pengetahuan manusia terkait dengan sejarah kehidupan di bumi.

Salah satu hal yang dapat dipelajari dari spesies ini adalah tentang letusan kambrium sebagai peristiwa diversifikasi terbesar dalam sejarah kehidupan di bumi. Saat itu, tepatnya lebih dari setengah miliar tahun lalu, hampir seluruh kelompok hewan muncul.

Trilobite atau trilobita memiliki kerangka keras seperti baju besi di tubuh mereka, yang juga terkait dengan crustasea dan serangga moderen. Spesies ini menjadi salah satu kelompok hewan fosil yang dianggap paling sukses karena dapat bertahan selama sekitar 270 juta tahun.

Karena itu, mereka juga dianggap sebagai kelompok model yang dapat menjadi pelajaran untuk periode evolusi tersebut.  “Kami memutuskan untuk memberi nama spesies baru trilobit ini Redlichia rex (mirip dengan Tyrannosaurus rex) karena ukurannya yang raksasa, serta kakinya yang kuat dengan duri yang digunakan untuk menghancurkan dan mencacah makanan, termasuk mungkin trilobita yang lain,” ujar pemimpin penelitian dari Fakultas Ilmu Biologi Universitas Adelaide, James Holmes dilansir Eurekalert, Jumat (14/6/2019).

Pelestarian ‘bagian lunak’ trilobit seperti antena dan kaki sangat jarang. Spesies baru ini tepatnya ditemukan di Emu Bay Shale di Australia. Temuan ini juga telah dipublikasikan dalam Journal of Systematic Palaeontology oleh tim ilmuwan dari Universitas Adelaide, South Australia Museum dan University of New England.

Spesies baru ini diperkirakan berumur 500 juta tahun dan merupakan trilobit kambrium terbesar yang ditemukan di Australia. panjangnya mencapai sekitar 30 cm, hampir dua kali ukuran trilobite Australia lainnya.

“Yang menarik, spesimen trilobite dari Emu Bay Shale – termasuk Redlichia rex, menunjukkan cedera yang disebabkan oleh predator perusak,” kata penulis studi senior, Associate Professor Diego García-Bellido, dari Universitas Adelaide dan South Australian Museum.

Bellido juga mengatakan terdapat spesimen besar kotoran fosil atau disebut koprolit yang mengandung  fragmen trilobite dalam deposit fosil. Menurutnya, ukuran  besar spesimen Redlichia rex yang terluka dan koprolit yang terkait menunjukkan bahwa predator yang jauh lebih besar menargetkan Redlichia rex, seperti Anomalocaris.

Spesies baru ini juga dinilai memiliki kecenderungan kanibalistik. Salah satu pendorong utama ledakan Kambrium kemungkinan adalah terjadinya persaingan evolusi antara predator dan mangsa, di mana masing-masing mengembangkan langkah-langkah pertahanan yang lebih efektif.

“Ukuran keseluruhan dan kaki penghancur Redlichia rex kemungkinan merupakan konsekuensi dari perlombaan senjata yang terjadi saat ini. Trilobita raksasa ini juga kemungkinan adalah teror mahluk kecil didasar laut Cambrian,” kata Holmes.[ROL]

Share
Leave a comment