Densus 88 Temukan Bahan Peledak di Ponsel Bekasi

TRANSINDONESIA.CO – Tim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah gerai ponsel di Jalan KH Muchtar Tabrani, RT 3 RW 3, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Rabu (8/5). Dari penggeledahan itu didapati sejumlah bahan baku peledak dalam sebuah peti di bagian belakang toko itu.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, mengatakan, penggeladahan itu merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Ahad (5/5) lalu.

“Pengembangannya sampai pada kios handphone ini (Wanky Cell),” kata Indarto kepada awak media seusai mengecek lokasi penggeledahan, Rabu (8/5) malam.

Indarto menyebutkan belum mengetahui secara detail bahan apa saja yang ditemukan itu. “Berapa jumlahnya dan apa item-nya besok akan diekspos secara langsung,” kata Indarto.

Lokasi penggeledahan, sambung Indarto, saat ini distatusquokan karena olah TKP akan dilakukan besok pagi (9/5) pukul 10.00 WIB. “Olah TKP akan dilakukan dengan lebih detail, dengan melibatkan inavis dan labfor,” kata dia.

Ketua RT 3 RW 3 Kelurahan Perwira, Zakaria, mengatakan, penggeledan itu terkait terduga tindak pidana terorisme yang sebelumnya tertangkap di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (4/5).

“Saya tadi dihubungi oleh polisi lewat video call dengan yang tertangkap di Babelan untuk menunjukan lokasi bahan peledak yang disimpan itu,” kata Zakaria kepada wartawan, tak jauh dari lokasi gerai ponsel tersebut, Rabu (8/5) malam.

Ia menjelaskan, dalam penggeledahan itu tidak ada yang ditangkap oleh Tim Densus 88. Tetapi, sambung dia, terdapat sejumlah material bahan peledak yang diamankan.

“Saya lihat itu tadi ada sebuah peti di ruangan belakang toko itu yang terdapat didalam ya berbagai bahan baku peledak. Ada yang cairan dan ada juga bubuk. Itu dalam botol dan plastik,” papar Zakaria.

Menurut Zakaria, toko itu dimiliki oleh terduga teroris yang dihubungkan polisi dengannya lewat telpon tersebut. Namun, Zakaria mengaku tidak begitu mengenal identitasnya. “Orang itu tidak pernah laporan kepada saya,” kata dia.

Gerai Ponsel itu, kata Zakaria, pertama kali dibuka sekitar setahun yang lalu.Toko yang dimiliki terduga teroris itu, sambung dia, memiliki tiga orang karyawan. Saat penggeledahan, toko itu masih buka dengan dua orang karyawan yang sedang menjaga. “Karyawan tidak ditangkap karena memang mereka tidak tau apa-apa,” ucapnya.

Garis pembatas polisi pun sudah dipasang mengitari area toko dengan cat warna biru itu. Kini pada pukul 19.30 tampak aparat kepolisian masih berjaga dilokasi. Jalan selebar delapan meter di depan gerai itu menjadi macet akibat kerumunan warga yang penasaran dengan apa yang terjadi.[REP]

 

Sumber: Republika

Share
Leave a comment