Ratusan Warga Lingkar Tambang Demo PT Nusa Halmahera Minerals

TRANSINDONESIA.CO – Ratusan warga yang mengatasnamakan Front Aksi Pemerintah Desa Kao Raya (FA Pendekar), Selasa 19 Maret 2019, unjuk rasa di depan pintu masuk PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) terkait kebijakan perusahaan emas itu.

“Tentunya sikap manajemen PT NHM terkesan tidak berpihak bagi masyarakat lingkar tambang, karena melalui Departemen Sosial Performen (SP) dalam hal pengelolaan dana 1 persen periode 2018 – 2019 yang terkesan secara tertutup,” kata Korlap FA Pendekar, Fahri Yamin saat menyampaikan orasinya.

Dia mengatakan, 83 desa yang tersebar di lima kecamatan lingkar tambang menuntut agar transparansi pengelolaan dana 1 persen harus dilakukan oleh PT NHM.

Sebab, selama dua tahun terakhir pihak SP diduga diduduki oleh para mafia yang mencicipi dana 1 persen yang diperuntukkan oleh masyarakat desa lingkar tambang, sehingga perlu ada evaluasi para pemangku jabatan di departemen SP untuk di gantikan dengan orang yang lebih tepat.

“Kami berencana akan melakukan pertemuan akbar dengan pihak pemerintah dalam hal ini DPR Propinsi, Gubernur untuk sama-sama datang di sini agar menyelesaikan permasalahan ini. Kami juga sangat kecewa dengan ibu Linda yang melecehkan masyarakat adat lingkar tambang kami minta ibu Linda agar angkat kaki, karena dana 1 persen itu diperuntukkan untuk seluruh masyarkat lingkar tambang bukan untuk pribadi,” ucap Fahri.

“Sebagai ketua Abdesi Halut mengeluarkan statement bahwa sela 3 hari aksi kami tidak diindahkan maka saya ancam pesta demokrasi akan golput,” ucapnya, mengancam.

Sementara itu, secara terpisah, Kapolres Halut AKBP Yuyun Arif yang langsung menerjunkan satu Peleton Satuan Sabhara Polres Halut untuk pengamanan aksi mengatakan pertemuan sekaligus tatap muka perdana dengan masyarakat lingkar tambang merupakan langkah awal untuk saling bersilaturahim.

Bahkan, dirinya hadir sebagai penanggung jawab pengamanan dalan persoalan aksi dan menjaga kamtibmas di wilayah hukum Halut, sehingga, Jabatan juga menjadi taruhan agar tidak terjadi persoalan yang tidak di inginkan.

“Saya berdiri di sini tidak butuh suara sumbang tapi saya butuh bimbingan. Saya tidak takut dengan jabatan dan saya siap dicopot kalau memang terjadi anarkis, namun perjuangan semua sangat hargai sehingga harusnya kita saling menghargai, tetapi dalam penyampaian aspirasi tidak ada sikap anarkis,” kata Kapolres.[]

 

Sumber: Antaranews

Share
Leave a comment