Judul Media Antara Pencerahan atau Provokasi?

TRANSINDONESIA.CO – Judul di media seringkali ditulis dengan kata atau kalimat yang menjual atau membuat yang membaca terhentak hatinya. Seringkali judul tidak sama atau bahkan bisa bertentangan dengan isinya.

Bagi yang membaca judul sudah tergerak hatinya entah marah atau simpati akan ada reaksi dari memberi komentar gerundelam sampai menshare ke jejaringan sosial. Apalagi saat ada kepentingan maka judul akan menjadi bahan jualan atau menjadi alat pencapaian tujuan.

Judul di media bisa saja mencerahkan namun sebaliknya juga bisa memprovokasi dan parahnya jika sudh aberbau kebencian, hoax pun dilakukan.

Dahulu pepatah mengatakan, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Sekarang fitnah itu diambil alih oleh hoax. Makna hoax bisa menjad idinamis tatkala dari palsu, bohong, menipu, menyesatkan, membodoh bodohi, megajarkan kebencian, sampai mengajak berperang antar saudara.

Itupun masih dapat dikembangkan atau dijadikan suatu kajian secara bertingkat atau bervariasi.

Media begitu kuat mempengaruhi pikiran, emosi, bahkan jiwa dalam kalangan virtual. Persepsi publik pun bisa dibaca di situ. Opini publikpun bisa di design dan dikendalikan dari media.

Media yang waras berisi pencerahan. Sebaliknya media yang gila akan sarat dengan kebencian, penyesatan, bahkan hoaxpun menjad iunggulannya.

Media bagai raksasa bertangan seribu menjadi sangat menangan. Apa saja, kapam saja, di mana saja, siapa saja, bisa bergabung dan memanfaatkannya. Dalam media pun adu kekuatan terus terjadi, siapa kuat dia menang siapa, kalah akan dilibas. Pencerah vs provokasi monggo cerdas bermedia.[Chryshnanda DL]

Share
Leave a comment