Ekonomi Kreatif Diproyeksikan Sebagai Pilar Perekonomian di Kalteng

TRANSINDONESIA.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menginginkan ekonomi kreatif menjadi pilar ekonomi di masa depan, yakni sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas.

“Konsep ini lebih mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Setda Kalteng Nurul Edy, saat menutup Gelar Karya Kalteng tahun 2019 di Palangka Raya, Rabu.

Masyarakat khususnya pelaku usaha yang ada di Kalteng, dituntut berani melakukan lompatan dari ekonomi sebelumnya yang hanya mengandalkan sumber daya alam, industri maupun teknologi informasi menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif melalui karya inovatif.

Ia menyebut, kreativitas akan mendorong inovasi yang menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, namun pada saat yang bersamaan tetap ramah terhadap lingkungan. Selain itu juga menguatkan citra maupun identitas budaya daerah kepada dunia.

Jika Kalteng ingin bersaing di industri kerajinan, maka pihaknya meyakini tidak akan kalah dengan daerah lainnya. Sebab selama ini perkembangan dari berbagai macam produk olahan di setiap kabupaten/kota terus mengalami peningkatan.

“Pada kegiatan pameran seperti ini karya-karya baru bermunculan. Kami harapkan melalui media digital karya tersebut bisa diviralkan, baik oleh pelaku usahanya ataupun masyarakat yang datang berkunjung,” paparnya.

Ia pun menginstruksikan, agar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng terus bekerja dan berdaya cepat. Memberikan wadah atau fasilitas percepatan pembangunan di sektor ekonomi yang salah satunya melalui promosi dan pameran.

Sebab berbagai inovasi dan kreativitas yang dihasilkan pelaku industri kreatif memerlukan wadah untuk mengekspresikan karyanya. Untuk itu diperlukan pameran dengan lokasi representatif yang memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka.

“Hal utama yang harus dilakukan, yakni memperkuat kemampuan industri kreatif untuk bersaing dengan produk-produk ekonomi dari impor,” tegasnya.

Masyarakat pun diminta lebih menghargai dan mencintai produk lokal serta bangga saat menggunakannya. Seiring berjalannya waktu, produk olahan lokal diyakini tidak kalah bersaing dengan produk impor, baik dari sisi kualitasnya maupun estetikanya.[ANT]

Share
Leave a comment