Banjir Longsor Tasikmalaya Telan Korban 5 Orang, 1 Bocah Hilang

Sebanyak 5 orang meninggal dunia dan satu orang hilang akibat terseret banjir dan tertimbun longsor

Jembatan Cipatujah roboh akibat bnjir bandang dan merendam tiga kecamatan di Tasikmalaya, Selasa 6 Nopember 2018 dinihari.[IST]
TRANSINDONESIA.CO | TASIKMALAYA – Korban banjir dan longsor yang menimpa tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bertambah menjadi 5 orang dan 1 orang hilang.

Banjir dan longsor yang terjadi di Selasa 6 Nopember 2018, pukul 04.00 WIB melanda enam desa di tiga kecamatan yaitu Desa Ciandum, Desa Bantar Kalong, dan Desa Cipatujah di Kecamatan Cipatujah; Desa Cikupa dan Desa Ciawi di Kecamatan Karang Nunggal; dan Desa Ciluya di Kecamatan Culamega.

“Sebanyak 5 orang meninggal dunia dan satu orang hilang akibat terseret banjir dan tertimbun longsor. Korban adalah Mardin (52) warga Kampung Cilunjang Desa Cikuya Kecamatan Culamega, Elsa (5) warga Kampung Cikondang Desa Bojongsari Kecamatan Culamega, Aning (52) warga Kampung Cikondang Desa Bojongsari Kecamatan Culamega, Sapi’in (40) warga Desa Bojongsari Kecamatan Cipatujah, dan Odin (45) warga Desa Kujang Kecamatan Karang Nunggal. Semua korban telah ditemukan dan diserahkan pada pihak keluarga,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa 7 Nopemer 2018.

Menurut Sutopo, satu orang hilang yaitu Fajar Fian (10) warga Desa Sindangreja Kecamatan Cikalong yang terseret banjir. Fajar hilang pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang berenang dengan temannya. Menurut temannya, saat Fajar loncat ke sungai, korban langsung tereret arus kemudian tenggelam.

Sebanyak 498 KK terdampak banjir yang di Kecamatan Cipatujah sebanyak 205 KK, Kecamatan Karang Nunggal sebanyak 193 KK, dan Kecamatan Culamega sebanyak 100 KK.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat. BPBD telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati. Sebagian warga yang dekat dengan lokasi tersebut agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena hujan masih turun untuk antipasi kemungkinan adanya banjir dan longsor susulan. Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap korban hilang dengan melakukan penyusunan di sungai.

Sementara, Jembatan Sungai Ciandum di Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, roboh akibat diterjang banjir luapan air sungai. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut.

“Untuk mengatasi hal itu disiapkan pemasangan jembatan darurat (bailey) agar jembatan tersebut tetap dapat digunakan masyarakat. Untuk sementara arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut. Kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya,” katanya.

Banjir juga melanda sembilan desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat pada 6/11/2018j pukul 02.00 WIB. Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia 602 KK atau 1.155 jiwa terdampak, dan 4 KK atau 10 jiwa mengungsi. Penanganan darurat dan pendataan masih dilalakukan oleh BPBD.

“Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Memasuki musim penghujan maka potensi bencana banjir, longsor dan puting beliung akan meningkat. Curah hujan akan terus meningkat. Umumnya puncak hujan berlangsung pada bulan Januari sehingga ancaman pun juga makin meningkat,” ujarnya.[MET/TRS]

Share
Leave a comment