Pemerkosa Anak Perempuan Pengungsi Gempa Palu Diamankan Polisi

Akhirnya, pelaku diamankan ke polsek terdekat yang akhirnya ditindaklanjuti Polrestabes Makassar

Aktivitas warga di pinggir pantai Kota Palu.[IST]
TRANSINDONESIA.CO | JAKARTA – Pelaku pemerkosaan berinisial MI (14 tahun) terhadap seorang anak pengungsi gempa dan tsunami Palu Sulawesi Tengah telah diamankan Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan. SQ (tujuh tahun) menjadi korban pemerkosaan oleh MI di Kompleks Bumi Permata Sudiang, Makassar, pada Selasa (16/10) pukul 14.00 WITA.

“Akhirnya, pelaku diamankan ke polsek terdekat yang akhirnya ditindaklanjuti Polrestabes Makassar. Sudah diamankan sedang dilakukan pemeriksaan,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar Kompol Wirdhanto Hadicaksono saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (17/10).

Ia mengatakan, korban merupakan murid kelas satu sekolah dasar di Palu yang sedang mengungsi di rumah kerabatnya di Kompleks Bumi Permata Sudiang, Makassar. Wirdhanto menerangkan, laporan tersebut dari wali korban di Makassar karena orang tua korban masih berada di Palu.

Wirdhanto menjelaskan, kejadian itu bermula ketika pelaku bertemu korban dan menyatakan akan mengantarkannya. Teman korban pada saat itu diminta pelaku untuk pulang lebih dulu.

Kemudian, di tengah perjalanan, pelaku membujuk korban ke sebuah rumah kosong. “Ketika dalam perjalanan ada rumah kosong, dibujuklah korban ke rumah kosong dan di situ terjadi pemaksaan,” kata Wirdhanto menjelaskan.

Kemudian, setelah itu pelaku kembali mengantar korban ke rumahnya. Akhirnya, korban berlari sambil menangis dan berteriak. Lanjut Wirdhanto, setelah dilakukan klarifikasi antara keduanya, ada kejadian pemerkosaan. Setelah itu, MI diamankan ke Polsek Birinangkaya yang dilimpahkan ke Polrestabes Makassar.

Sementara, korban saat ini berada di Rumah Aman yang ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar. Korban juga akan ditangani psikolog untuk menghilangkan trauma.

“Sekarang saya sampaikan keadaan anaknya baik-baik dan saat ini sudah diamankan di Rumah Aman. Kami akan menyediakan psikolog untuk pengembalian trauma. Tadi kita sudah mulai membuatnya senang-senang,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Makassar, Thenri A Palallo.[Republika/TRS]

Share
Leave a comment