Ratusan Pekerja SP FKPPA Gelar Aksi Jihad Bela Pertamina

Berjuang bukan untuk membela kepentingan dan kesejahteraan diri. Sebab itu, gerakan perlawanan ini merupakan jihad

Aksi jihad ratusan pekerja Pertamina membubuhkna tandatangan di spanduk yang berisikan “Pertamina Dibuat Rugi, Perkapalan Siap Aksi!” di depan Kantor Pertamina Shipping, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 13 Juli 2018.[IST]
TRANSINDONESI.CO | JAKARTA – Ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja dan Pelaut Aktif (SP FKPPA) menggekar aksi simpatik memprotes kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan perusahaan energi nasional.

Aksi berlangsung dami digelar di depan Kantor Pertamina Shipping, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 13 Juli 2018, pagi tadi.

Diisi orasi beberapa pengurus dari FSPPB dan FKPPA, di antaranya Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar, Sekjen FSPPB Dicky Firmansyah, dan Ketua Umum (Ketum) SP FKPPA Nur Hermawan, serta para pengurus SP FKPPA.

“Kita berjuang untuk kemaslahatan umat bukan untuk kesejahteraan pekerja saja. Karena pekerja kebutuhannya sudah tercukupi,” tegas Arie Gumelar dihadapan ratusan pekerja Pertamina Perkapalan.

Ditegaskannya, Serikat Pekerja Perkapalan membela Pertamina agar tetap eksis. “Berjuang bukan untuk membela kepentingan dan kesejahteraan diri. Sebab itu, gerakan perlawanan ini merupakan jihad,” lanjut Arie.

Bila hal ini dibiarkan tidak mustahil Pertamina pada Nopember mendatang menjadi perusahaan bangkrut dan kolaps.

Usai berorasi, aksi dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin Ustadz Bahar dengan para anak yatim dan para santri dari sebuah pesantren yang berjumlah 50 orang. Ada pula aksi penurunan bendera merah-putih hingga setengah tiang sebagai wujud keprihatinan.

Aksi dilanjutkan penandatanganan spanduk yang berisikan “Pertamina Dibuat Rugi, Perkapalan Siap Aksi!”.

Tampak Senior Vice President Shipping, Alfian Nasution membubuhkan tanda tangan, dan semua peserta aksi juga bertanda tangan.

Sementara, Nur Hermawan menyatakan saham Pertamina itu seratus persen milik rakyat. “Seharusnya kebijakan pemerintah berpihak pada Pertamina,” kata Nur Hermawan.

Saat ini, SP FKPPA tengah menggalang konsolidasi untuk menentukan aksi berikutnya. Aksi Bela Pertamina, berlangsung damai dan lancar, aksi diakhiri dengan membagi flyer dilingkungan Pertamina Perkapalan dan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.[REL/RIS]

Share
Leave a comment