Ayo Ngguyu, Yen Ngguyu Mas Ojo Seru Seru

TRANSINDONESIA.CO –  “lagu ayo ngguyu” ini mengingatkan bahwa tertawa itu membuat bahagia dan merupakan penggeli hati. Tertawa bukan karena sebab. Tertawa tanpa sebab dapat dikategorikan kurang sesendok kewarasannya alias gila.

Tertawa disebabkan ada sesuatu yang lucu. Kelucuan dari perilaku sikap tutur kata bahkan langkah-langkah yang diambil atau dilakukan sedikit atau banyak memamerkan ketololannya. Tertawa bisa saja karena ada yang dijadikan korban untuk bulan-bulanan dalam suatu dialog.

Tertawa juga karenaa adanya plesetan atau parodi atau sindiran atau dari kata-kata gambar atau suara yang menjungkir balikkan logika.

Kejujuran dan keluguanpun dapat menjadi stimuli orang untuk tertawa. Tertawa bisaa saja melihat mendengar atau merasakan sesuatu yang aneh dan tidak lazim.

Ilustrasi

Dari politik, ekonomi, sosial, budaya, ideologi bahkan hal-hal yang akademikpun bisa menjaid penggeli hati.

Tertawa bisa saja hanya ikut-iktan tanpa tahu sebabnya. Atau tertawa yang dipaksa atau diancam untuk tertwa. Sehingga yang didapatinya tertawa dalam tangisan.

Tertawa menjadi petaka tatkala ada yang tersinggung hingga tersungging. Tertawa bisa salah sasaran, dianggap mengghina atau merendahkan. Biasanya kaum-kaum feodal yang ajaib cara berpikirnya menerapkan  tertawa secara terbatas bahkan patah-patah seperti gerakan robot.

Ada juga yang merasa dekat dengan hal-hal ghaib dengan ajian ygan anti tertawa, penuh ketegangan dengan cara mistis seolah dunia sudah menjadi alam ghaib. Ada juga pemimpin yang otaknya entah kemana, senyum saja tidak mampu apalagi tertawa.

Lagu “ayo ngguyu” memgingatkan kita kalau tertawa “ojo seru seru”. Karena kalau seru (keras) maka akan saru (tidak pantas) apalagi tertawa yang berkaitan dengan ketololan ndoronya. Bisa menjadi petaka bahkan bisa juga dimatikan.[CDL]

Share