Saracen Mati Akankah Tumbuh Seribu?

TRANSINDONESIA.CO – Pedagang kebencian dunia maya saracen sudah terbongkar. Ribuan lapak akun kebencian mungkin dimatikan akankah pasar kebencian bangkrut dan tutup?

Sementara iya, namun pepatah mati satu tumbuh sejuta akan bagai jamur di musim hujan kembali bertumbuhan. Apabila para cyber cops kalah dlam mengcounter atau memahami dan memaknai arti dari keseimbangan dan keteraturan sosial bagi kerlangsungan hidup Nusa Bangsa Tanah Air tercinta.

Kemajemukan selain menjadi kebangaan akan juga menjadi sasaran pemasaran kebencian yang sangat subur. Taburan-taburan kebencian akan muncul bagai taman pasar kebencian.

Ilustrasi

Saracen lapak yang ketahuan dan ditangkap. Yang dihembuskan eceran perorangan ada di mana-mana bagai virus cancer yang tersebar di semua area.

Sedih memang ketika anak bangsa kecanduan dan melqcurkan sbg pedagang kebencian. Lupa perjuangan para nenek moyang. Perjuangan yang diperjual belikan, intinya hanya uang, uang dan uang, persetan kemanusiaan, persetan bangsa dan negara.

Tega kejam dan biadab menjadi kesucian yang menyelubunginya. Pembenaran dimenangkan dan kebenaran dihancurkan.

Saracen contoh lapak kebencian dari kaum kejam dan biadab. Kok tega untuk mengoyak bangsanya sendiri dengan cara hoax, dengan membodoh-bodohi, dengan memanipulasi dan menampilkan ujaran yang menyulut emosi.

Tega terhadap bangsanya, kejam terhadap sesamanya dan biadab, karena merusak peradaban yang ada.

Saracen dari kajiannya menyiratkan pejuang gurun sekarang merinkarnasi atau bahasa Jawa nya mrungsungi berjuang di arena lapak kebencian di gurun dunia maya.

Memalukan, sedih dan sekaligus menjijikkan. Kok bisa ya mengaku suci tetapi kejam dan biadap. Kok gak malu ya, mau berkuasa dan menguasai dengan merusak peradaban.

Memang Gusti mboten sare dan masih memberkati untuk NKRI tetap ada. Percaya atau tidak silakan sama-sama kita buktikan.[CDL]

Share
Leave a comment