Jamaiah Batak Muslim Gelar Dialog Tangkal Teroris dan Radikalisme

TRANSINDONESIA.CO, JAKARTA  – Dewan Pimpinan Pusat Jamiah Batak Muslim Indonesia (DPP JBMI) akan menggelar Dialog Kebangsaan mengusung tema “Teroris dan Radikalisme”, sebagai tindak preventif untuk mencegah radikalisme yang saat ini sedang marak.

“Dialog Kebangsaan merupakan bentuk kepedulian JBMI yang pernah menggagas silaturrahmi nasional di Pondok Pesantren Mustafawiyah di Mandailing Natal, Sumatera Utara, untuk memperkokoh kebhinekaan bangsa,” kata Ketua Umum DPP JBMI, Brigjen TNI (Pun) H Albiner Sitompul dalam keterangan persnya diterima Jumat 25 Agustus 2017.

Menyikapi kondisi sosial Indonesia saat ini lanjut Albiner, Bangsa Indonesia membutuhkan rumusan-rumusan baru untuk pedoman kebinekaan yang menjadi harapan dari pemerintah memperkuat kebinekaan dan mempercepat restorasi sosial Indonesia.

Ketua Umum DPP JBMI, H Albiner Sitompul.[DOK]
“Melalui dialog ini, JBMI berharap para tokoh-tokoh yang hadir nnatinya dapat memberikan konstribusi penyegaran dan rumusan-rumusan tentang kebinekaan. Khusus untuk radikalisme yang tengah marak juga akan kita dialogkan guna mempertajam kebhinekaan,” terangnya.

Sedangkan Dialog Kebangsaan JBMI yang akan digelar di Hotel Sofyan Jakarta pada 26 Agustus 2017, sebagai bentuk sumbangsih putra-putri Batak Muslim.

“Tentu saja dengan perbedaan suku, adat istiadat, serta agama yang dimiliki bangsa ini merupakan bentuk kebhinekaan. Karena, perbedaan adalah milik Tuhan, kebersamaan adalah milik Tuhan, dan persaudaraan adalah milik Tuhan,” tuturnya.

Sementara, Ketua Panitia Dialog Kebangsaan DPP JBMI, M Hadi Nainggolan, menuturkan sumber tumbuh suburnya paham radikalisme di tengah-tengah masyarakat itu ada tiga yakni, ketidakadilan, kesenjangan ekonomi, dan kurangnya ilmu.

“Masyarakat itu akan mudah diajak pada suatu gerakan tertentu saat mereka merasakan sebuah ketidakadilan yang kerap terjadi di depan mata,” katanya.

Tingginya gap atau kesenjangan ekonomi, lanjut Hadi, juga menjadi pemicu orang-orang berani mengambil langkah esktrim dalam hidup.

“Kurangnya ilmu dan wawasan seseorang juga sering dimanfaatkan oleh suatu kelompok tertentu untuk mencuci otak serta mendoktrin orang-orang yang menjadi target rekrutmen bagi kelompok berpaham radikalisme,” katanya.

Menurut Hadi, acara Dialog Kebangsaan ini akan mengundang berbagai lapisan masyarakat, baik ormas, organisasi kepemudaan, pegiat sosial, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis lintas generasi, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

“Intinya kita ingin mendengar masukan dari berbagai pihak terkait isu terorisme dan radikalisme yang kian hari makin liar berkembang di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya.

Pada acara ini juga akan diadakan pelantikan Pemuda JBMI. Hal ini merupakan kontribusi nyata dari JBMI untuk membentuk para pemuda yang berwawasan luas, mempunyai spririt entrepreneur, berjiwa kepemimpinan, serta mencintain Bangsa dan Negaranya.

Pemuda-pemuda tersebut dipersiapkan menjadi calon pemimpin Bangsa yang mampu membawa perubahan besar untuk kemajuan Indonesia.

Menurut rencana pembicara yang akan mengisi Dialog Kebangsaan ini antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Pusat, DPP JBMI, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, serta Kepolisian Republik Indonesia.

Acara Dialog Kebangsaan ini sendiri sifatnya terbuka untuk publik, dengan terlebih dahulu registrasi kepada pantia. Panitia juga mengajak segenap lapisan masyarakat yang ingin menyumbangkan pemikirannya terhadap isu terorisme dan radikalisme untuk bisa bersama-sama hadir dalam acara tersebut.[ISH]

Share
Leave a comment