Aliran Dana First Travel Sampai ke New York dan London
TRANSINDONESIA.CO, JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin, mengatakan, aliran dana hasil penipuan travel umrah First Travel tercatat dalam transaksi ke sejumlah negara.
PPATK mencatat Kota London dan Kota New York sebagai dua lokasi transaksi yang dilakukan atas nama pemilik travel umrah itu. “Iya ada ke Inggris dan satu lagi ke New York. Yang ada hubungannya dengan kegiatan fashion,” ungkap Kiagus kepada wartawan di Kantor PPATK, Juanda, Jakarta Pusat, Selasa 29 Agustus 2017.
Pernyataan Kiagus ini sekaligus mengkonfirmasi informasi yang sebelumnya beredar bahwa suami-istri tersangka kasus First Travel, Andika Surachman-Anniesa Hasibuan sempat melakukan transaksi dalam bentuk investasi untuk sebuah restoran yang berada di Kota London, Inggris.
Selain itu, Anniesa sendiri diketahui menjadi salah satu desainer peserta pergelaran busana di New York Fashion Week, New York, Amerika Serikat, pada September 2016 lalu.
Selain itu, PPATK juga mencatat sejumlah bentuk transaksi menggunakan uang hasil penipuan tersebut. Kiagus mencontohkan, pemilik First Travel melakukan transaksi membuka rekening, membeli tiket pesawat, menyewa hotel, memberangkatkan jemaah dan membiayai administrasi perkantoran.
“Kepada jamaah juga banyak, tapi yang kesini itu dari mulai ia mengadakan promo, lebih banyak yang tidak berangkat dari pada yang berangkat. Yakni sekitar 2015, 2016 hingga 2017,” kata Kiagus.
Sebelumnya, PPATK sudah membekukan sebanyak 50 rekening yang dipastikan menjadi aset First Travel dari hasil penipuan travel umrah tersebut. Jumlah seluruh dana dalam rekening tercatat sebesar Rp7 mliar rupiah.[ROL/ISH]