TRANSINDONESIA.CO, BANDUNG – Partai Gerindra membuka penyeleksian bakal calon Wali Kota Bandung yang akan diusung dalam Pilkada 2018 mendatang. Seleksi ini dilakukan lewat penjaringan yang dibuka pada 1 sampai 30 Juni lalu.
Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra Hasan Fauzi menuturkan selama satu bulan dibuka penjaringan, 12 orang sudah mengambil formulir untuk ikut berpartisipasi dalam Pilwalkot Bandung lewat Partai Gerindra. Mereka berasal dari kader partai dan pihak eksternal.
“Total sudah 12 balon mulai dari tanggal 1 Juni sampai sekarang terakhir 30 Juni. Yang eksternal dan internal jumlahnya hampir 50:50. Yang internal itu enam. Eksternal juga sama,” kata Hasan, Ahad 2 Juli 2017.
Hasan menyebutkan di antaranya yang mengambil formulir balon walikota Bandung yakni Ketua Ikatan Alumni ITB Jawa Barat Arfi Rafnialdi dan Ketua Asosiasi Kota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Bandung Yana Mulyana serta Kader Gerindra yang juga sekretaris DPC Kota Bandung Ade Supriadi.
Hasan mengapresiasi banyaknya pihak yang berminat mengikuti penjaringan Partai Gerindra. Hal ini membuktikan bahwa Partai Gerindra semakin besar dan dipercaya masyarakat bisa membawa perubahan.
“Para pemerhati politik, pengusaha atau akademisi mereka lebih melihat ke arah bahwa partai politik ini bisa menjanjikan dalam arti menjanjikan mudah-mudahan dengan adanya Partai Gerindra ini yang akan memgangkat masyarakat menengah kebawah. Yang selama ini diidam-idamkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia menuturkan proses penjaringan akan dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lainnya. Para balon yang telah mengambil formulir diberi waktu untuk mengembalikan formulir dengan sejumlah persyaratan administrasinya hingga 30 Agustus mendatang.
Selanjutnya, ujar Hasan, pihaknya akan melakukan verifikasi faktual ke lapangan berdasarkan data-data pendukung yang disertakan para balon. Verifikasi ini menentujan kredibilitasnya dan kualitas calon. Kemudian para calon akan memaparkan visi misi di hadapan seluruh jajaran pengurus Partai Gerindra. Dilanjutkan dengan uji kelayakan dan kepatutan serta elektabilitas di masyarakat Kota Bandung.
“Kita akan lihat disitu apakah elektabilitas mana yang lebih baik, ini yang akan jadi poin yang diakumulatif yang kemudian kita rekomendasikan ke DPD setelah itu surat pengantar untuk ke DPP. DPP akan menggodok lagi, mengerucut ke satu orang,” ujarnya.
Ia memperkirakan setelah seluruh tahapan dijalani, keputusan calon yang akan diusung akan dikeluarkan pada September atau Oktober mendatang. Nama inilah yang menjadi keputusan dari DPP Partai Gerindra yang paling potensial. Ia mengaku tidak ada poin tersendiri bagi kader. Semua pihak yang mendaftar memiliki kesempatan yang sama untuk diusung partai berlambang kepala garuda tersebut.
Salah satu balon yang mendaftar yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Bandung, Ade Supriadi mengatakan banyaknya calon yang mendaftar di partainya membuat ia tergerak untuk ikut mendaftar. Ade mengaku tergerak berkompetisi membawa perubahan di kota kembang ini.
Ade menuturkan salah satu misi yang dibawanya ialah slogan Bandung Mendunia. Ia ingin Koa Bandung semakin dikenal di kancah internasional di samping pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya yang terus meningkat.
“Intinya apa yang sudah dilaksakankan walikota sekarang akan saya teruskan. Ia (Ridwan Kamil) sudah banyak keluar negeri meningkatkan kerjasama dan saya akan meningkatkan kerjasama luar negeri. Sehingga Bandung mendunia,” ujarnya.
Kemasyhuran Bandung di tingkat dunia juga ingin ditonjolkannya lewat budaya khas masyarakat Sunda yang perlahan mulai mengikis seiring perkembangan zaman. Ia ingin terus membudayakan kerukukan, kedamaian dan gotong royong sebagai identitas masyarakat Kota Bandung.[ROL]