Aksi Ambil Untung, Harga Minyak Turun
TRANSINDONESIA.CO, NEW YORK – Harga minyak dunia mengakhiri kenaikan empat hari beruntun menjadi menetap di posisi lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang mencari alasan untuk mengambil keuntungan setelah menguat tajam baru-baru ini.
Senin 15 Mei 2017, harga minyak naik untuk sesi keempat berturut-turut, dengan minyak AS dan minyak mentah Brent melonjak lebih dari enam persen dalam empat sesi terakhir, setelah Arab Saudi dan Rusia mengatakan kesepakatan pemotongan minyak mentah perlu diperluas hingga 2018.
Menteri energi Arab Saudi dan Rusia mengatakan bahwa pemotongan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC akan diperpanjang dari pertengahan tahun ini sampai Maret 2018.
Mereka mengatakan bahwa pemotongan pasokan harus diperpanjang selama sembilan bulan, sampai Maret 2018, yang lebih lama dari perpanjangan opsional enam bulan yang ditentukan dalam kesepakatan tersebut, menurut Reuters.
Para menteri juga mengatakan bahwa mereka berharap produsen-produsen lainnya akan mengikuti pemotongan pasokan, yang pada awalnya akan berada pada persyaratan volume yang sama seperti sebelumnya.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan pada Selasa (16/5) bahwa dia mendukung pemangkasan pasokan sampai akhir Maret 2018, menggemakan saran dari produsen utama Arab Saudi dan Rusia pada Senin 15 Mei 2017, menurut laporan media.
Para investor juga terus memantau data stok minyak mentah AS, yang dijadwalkan akan rilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 0,19 dolar AS menjadi menetap di 48,66 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, berkurang 0,17 dolar AS menjadi ditutup pada 51,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.[ANT/ROL]