Bom Mobil, 39 Pengungsi Suriah Tewas
TRANSINDONESIA.CO – Ledakan bom mobil menyasar rangkaian kendaraan pengangkut pengungsi Suriah di wilayah kekuasaan pemberontak, Rashidin. Akibat ledakan tersebut, 39 orang dinyatakan tewas.
Serangan bom Ini terjadi sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Ledakan bom terjadi di pos pemeriksaan di mana proses serah terima rencananya akan berlangsung.
Koresponden kantor berita AFP di Aleppo, dikutip BBC, mengatakan sebelum ledakan terjadi, kendaraan pengangkut pengungsi dari kota yang dikuasai pemerintah tidak bergerak selama 30 jam. Selama menunggu, para pengungsi harus bertahan dengan makanan dan minuman yang minim dan luas kendaraan yang sempit. Rencananya, para pengungsi akan dibawa keluar dari daerah konflik.
“Garasi bus kecil sehingga tidak ada banyak ruang untuk bergerak. Kami merasa sedih dan marah atas kejadian ini,” ujar pengungsi dari kota Madaya, Ahmed (24), dilansir BBC.
Terkait pengeboman, pihak pemberontak menilai Damaskus telah melanggar kesepakatan yang ditengahi oleh Iran dan Qatar. Mereka menilai pihak pemerintah mengeluarkan lebih banyak pejuang loyalis dari jumlah yang disepakati.
Sejak Jumat lalu, ribuan pengungsi Suriah terjebak di wilayah perseteruan. Diperkirakan ada 30 ribu orang yang rencananya akan dikeluarkan dari dua kota yang dikuasai pemberontak dan dua kota yang dikuasai pemerintah. Akan tetapi sekitar 7.200 orang dari keempat kota, Foah, Keftaya, Madaya dan Zabadani, saat ini terlantar.
Sebelumnya, upaya evakuasi juga pernah mengalami kegagalan pada Desember lalu. Saat itu, kelompok pemberontak membakar kendaraan angkutan pengungsi yang akan dikirim ke sejumlah kota.[AP]