Syarief Hasan: Pemerintah Jangan Lebay Sikapi Rencana Aksi 212

TRANSINDONESIA.CO – Pemerintah diharapkan mengeluarkan statemen yang menyejukan, dan jangan berlebihan sehinga membuat gelisah masyarakat, terkait recana demo yang bakal digelar pada 2 Desember mendatang.

Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan kepada wartawan di Jakarta, Kamis 24 Nopember 2016, mengomentari sikap berlebihan dari pemerintahan Jokowi atas rencana demo 212 mendatang.

Syarief mengatakan, aksi demo itu sebenarnya diatur dalam undang-undang, sepanjang dilakukan secara tertib, damai dan sesuai peraturan yang ada, tidak mengganggu ketertiban masyarakat. Namun yang paling penting dan perlu disikapi dan dicari akar permasalahannya adalah penyebab kenapa masyarakat berdemo.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan.[IST]
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan.[IST]
“Kalau dikatakan akan melakukan makar, saya pikir tidak sejauh itulah. Tidak ada elemen Negara ini yang mau berbuat makar,” katanya.

Sebab, lanjut anggota Komisi XI Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR ini, upaya makar jelas akan mencederai bangsa, karena melanggar konstitusi, undang-undang dan demokrasi.

“Menjatuhkan pemerintah itu mencederai demokrasi kita. Namun, alangkah bagus kalau pemerintah mengeluarkan statemen yang menyejukan, tidak membuat masyarakat jadi gelisah dengan tudingan makar,” ujarnya.

Kalaupun ditengarai akan terjadi perbuatan makar, lanjut Syarief Hasan, sejatinya dibicarakan secara komprehensif dengan seluruh aparat pemerintah yang berwenang. Sehingga statemen yang keluar dari pemerintah itu sesuatu yang menyejukan, membuat rakyat lebih tentram, dan damai dalam menjalankan aktivitasnya.

“Lagi pula, Badan Intelijen Nasional-lah yang sejatinya harus menyikapi kondisi yang ada, bukan lembaga lainnya. Jangan melihat sesuatu dari statemen di media,” pinta bekas Menteri Koperasi dan UKM di era pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ini.[BB/DOD]

Share
Leave a comment