Mendagri: Al Quran Hindarkan Prilaku Pungli
TRANSINDONESIA.CO – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumulo, menyatakan memahami dan mengaktualisasikan makna yang terkandung dalam Al Quran dapat menghindarkan aparatur sipil negara (ASN) melakukan pungutan liar.
“Jika seluruh ASN yang beragama Islam dapat menghayati kemudian mengamalkan kandungan Al Quran pada setiap aktivitasnya sehari-hari, maka tentu tidak akan ada niat melakukan pungutan liar serta dapat menekan korupsi,” ujar Tjahjo usai menutup pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Korps Pewawai Republik Indonesia (MTQ-Korpri) Tingkat Nasional III tahun 2016, di Samarinda, Sabtu 19 Nopember 2016 malam.
Bahkan, jika membuat keputusan politik pembangunan dan kebijakan di berbagai lingkup eselonnya, ASN yang mengaktualisasikan nilai-nilai dari kandungan Alquran itu, akan mengingat bahwa setiap keputusan sekecil apapun itu demi kemaslahatan masyarakat, ujarnya.
Penutupan MTQ Korpri III yang berlangsung di Islamic Center Samarinda mulai 12-19 November 2016 juga dihadiri Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN) Zudan Arif Fakrulloh, Ketua Dewan Hakim MTQ Korpri Said Agil Husein Al Munawar, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, para gubernur dan wakil gubernur dari berbagai provinsi serta sejumlah pejabat lainnya.
Keluar sebagai Juara Umum pada MTQ III 2016 tersebut yakni, kafilah dari Sulawesi Tenggara, disusul Sumatera Utara sebagai juara II, Provinsi Aceh sebagai juara III, Provinsi Banten keluar sebagai Juara IV, juara V diraih kafilah dari Provinsi Jawa Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Juara VI, Provinsi Jambi sebagai Juara VII, Juara VIII diraih Provinsi Maluku Utara, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Juara XI dan Juara X ditempati Provinsi Riau.
Pelaksanaan MTQ Korpri III 2016 tersebut diikuti 51 kafilah yang terdiri, 30 berasal dari berbagai provinsi dan 21 kafilah dari kementerian pusat.
Selanjutnya Mendagri berharap MTQ Korpri tersebut tidak hanya sekedar mencari juara, tetapi yang lebih penting yakni, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi setiap ASN sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, juga mempererat ukhuwah bagi seluruh anggota Korpri yang beragama Islam di seluruh Indonesia.
“Pelaksanaan MTQ Korpri ini bukan hanya bertujuan mencari juara tetapi intinya adalah merekatkan anggota Korpri yang Muslim serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sehingga saat menjalankan tugasnya, ada keikhlasan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, mempercepat perizinan, dan mempermudah pelayanan karena ada niat kemulyaan dalam menjalankan tugasnya, sesuai yang terkandung dalam nilai-nilai Alquran,” katanya.
Mendagri meminta agar MTQ Korpri berikutnya dilaksanakan dengan waktu yang lebih singkat sehingga partisipasi peserta lebih banyak.
“Pelaksanaan MTQ Korpri III ini waktunya cukup panjang yakni sampai delapan hari sehingga membutuhkan stamina. Saya berharap, pada pelaksanaan berikutnya bisa dipersingkat menjadi tiga atau empat hari sehingga peran dan partisipasi seluruh daerah dan kementerian bisa lebih banyak,” ucapnya.
Sementara, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisal melalui MTQ Korpri tersebut, Kota Samarinda, khususnya Islamic Center yang menjadi salah satu kebanggaan warga Kaltim dapat lebih dikenal hingga seluruh Indonesia.[ANT/TAN]