Menangkap dan Mendinginkan Bola Panas Sang Naga‎

TRANSINDONESIA.CO – Isu yang belm tentu benar namun bisa saja diyakini kebenarannya. Apa yang diembuskan dapat menjadi label dan bergulir menggelinding kemana-mana menjadi kebencian.

Tatkala kebencian sudah melanda disemua lini, tinggal menunggu ada triger dan akan menjadi pintu masuk yang dapat memicu konflik, untuk saling mengadu domba, merusak kewibawaan dan kepercayaan publik.

Apa yang digulirkan dari isu akan menjadi “Bola Panas” yang menggelundung ke semua arah dan lini yang bila pecah tidak bisa terbendung dampaknya.

Ilustrasi
Ilustrasi

Tatkala ditangkappun akan membakar dan menghanguskan yang menangkap. Bola Panas ini menjadi buah simalakama, maju kena mundur kena, diam salah bertindak jelas akan lebih salah.

Bola Panas ini semakin banyak tatkala kepentingan-kepentingan kaum mapan dan nyaman terusik sumber-sumber dayanya. Perolehan sumber daya kaum mapan dan nyaman ada kecenderungan sebagai hal yang ilegal, sarat dengan KKN, penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya.

Kaum mapan dan nyaman bagai sang naga, tatkala terancam sumber dayanya maka ia akan menggeliat mati-matiaan mempertahankan status quonya. Ia akan melakukan apa saja bagi keberlangsungan apa yang selama ini sudah dinikmatinya.

Senjatanya unutk menghantam lawan-lawannya dari cara-cara strategis politis hingga menciptakan chaos. Pad asaat menjadi chaos keteraturan sosial akan terganggu, produktifitas terhambat.

Rusaknya keteraturan sosial akan menghentikan setidaknya melemahkan power untuk membekukan sumber daya sang naga. Di sana sini sibuk memadamkan, atau mendinginkan bola-bola panas Sang Naga. ‎

Trans Global

Siapa saja yang ketimpa Bola Panas akan kelojotan, bagai kebakaran jegot. energi yang dikeluarkan mengatasi sebagai kegiatan yang kontra produktif dan in efisien.

Jejaring sang naga memang luar biasa ada di mana-mana dan semua bisa melempar bola panas secara simultan dan bertubi-tubi. Apa yang menjadi isu akan didukung legitimasi dan solidaritasnya dari primordial.

Hembusan isu yang mengarah kebencian yang dibungkus primordial akan menjadi bola panas penghilang akal dan logika bahkan bisa mematikan hati nurani. Hembusan-hembusan ini bisa dari atas secara top down, bisa juga digulirkan dari bawah ke atas (bottom up).

Tatkala bola panas ini pecah dan meracuni kaum grass road menjadi floating mass maka akan mudah di kendalikan/ditunggangi/dijadikan pijakan untuk merontokkan, melengserkan, mendominasi, bargaining kekuasaan, menekan, memaksa, mengancam hingga mematikan.

Mendinginkan bola panas memerlukan kecepatan, ketepatan, keberanian, keyakinan dan dukungan serta soft power yang akan membantu menyadarkan massa yang sudah kecanduan dan kehilangan akal /logika dan hati nuraninya.

Siapa saja tatkala kerasukan/ kecanduaan kebencian maka apapun nasihatnya tidak akan mampu menghentikanya, kecuali sumber-sumber dayanya dimatikan atau setidaknya dibongkar dan dijadikan tontonan publik.

Penyadaran dan pencerdasan publik akan mendinginkan, menghentikan bahkan mematikan bola panas. Kecerdasan publik dengan kesadaran yang mampu memanfaatkn logika akan mampu mendinginkan bahkan menghancurkan bola-bola panas sang naga. Hebatnya lagi menghentikan dam mencabut sumber-sumber daya hingga sang naga menggelepar dan mati tanpa daya.[CDL14112016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share