Kapolda Sulsel: Banyak Pungli Di Loket SIM dan STNK

TRANSINDONESIA.CO -Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charlian mengakui pungli yang dilakukan oleh oknum Polri biasanya terjadi di loket dan di jalanan. Sedikitnya 22 oknum polisi yang diduga terlibat pungli telah diamankan.

“Sebetulnya jauh sebelum Presiden Joko Widodo mencanangkan Operasi Pemberantasan Pungli (OPP), pihaknya sudah melaksanakannya, bahka sekitar tiga bulan lalu berhasil mengamankan empat oknum,” kata Anton di Makassar, Kamis 20 Oktober 2016.

Jumlah tersebut kata Anton, kemungkinan besar merupakan yang terbanyak, dan itu merupakan prestasi bagi jajaran Polda Sulsel. Meski demikian, ia menampik keras, bahwa banyaknya oknum yang diamankan atau ditangkap menjadi tolak ukur bahwa jajaran Polda Sulsel merupakan instansi yang paling banyak terjadi pungli.

Loket STNK.[DOK]
Loket STNK.[DOK]
 “Jangan diartikan paling banyak punglinya, justru kita paling aktif, paling giat. Kalau itu diartikan sebagai paling banyak punglinya, ya sudah saya diam saja, kan begitu,” tegasnya.

Polda Sulsel justru bergerak karena mempunyai keinginan kuat agar pungli bisa diminimalisir bahka ditiadakan. Meskipun, diakuinya walau sudah ada instruksi dari atas, tetap masih saja ada kebocoran di level bawah.

Diibaratkannya, seperti hujan yang jatuh di atap tetapi atapnya masih ada kebocoran. “Untuk kegiatan pungli yang kedaoatan, kebanyakan di jalanan dan loket, SIM, STNK, semuanya. Jangan sampai kita menindak yang diluar tapi tidak menertibkan yang di dalam,” paparnya.

Mengenai sanksi atau penindakan yang dijatuhkan pada oknum yang terbukti melakukan pungli, Anto mengatakan bisa sampai pada pencopotan atau pemecatan. “Ada yang disiplin, ada kode etik, ada yang ditahan. Pasti ditahan mereka semua, mungkin kalau perlu sampai pemecatan,” pungkasnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengkelaim jika jauh hari Pemrov Sulsel sudah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam hal pengawasan keuangan, termasuk urusan pungli, makanya tidak ditemukan di Sulsel.

Meski dekikian, Syahrul tidak menampik, jika masih ada praktik pungli lewat calo. “Tentu itu yang harus diberantas bersama. Tapi secara umun, alhamdulillah, saya tidak pernah lagi mendengar dan dapat laporan seperti itu,” serunya.[PAH]

Share
Leave a comment