Masih Sedikit Masyarakat Jaga Kesehatan Gigi
TRANSINDONESIA.CO – Kesehatan gigi dan mulut masih perlu disosialisasikan pentingnya menyikat gigi sehari dua kali. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, dari 94,4 % masyarakat Sumatera Utara (Sumut), hanya 1,2% yang sudah menyikat gigi di waktu yang benar yakni, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Hal ini dikatakan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) USU, DR Trelia Boel pada acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (KGN) 2016 yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (USU), Senin 19 september 2016.
Acara yang dihadiri Putri Indonesia 2004, Artika Sari Devi, yang juga melakukan penandatangan kerjasama 21 universitas di Indonesia untuk menyelenggarakan pemeriksaaan gigi gratis BKGN 2016.
“Angka masyarakat yang menyikat gigi dengan benar itu masih di bawah angka rata-rata nasional yang juga sangat memprihatinkan 2,3 %. Sebagian kita masih memiliki kebiasaan menyikat gigi yang salah,” ucapnya.
Menurutnya, kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi waktu yang tepat perlu dilakukan secara dini. Orang tua perlu mendampingi anak saat menyikat gigi, karena penelitian memperlihatkan resiko gigi berlubang pada lapisan terluar dentin gigi berkurang secara signifikan sebesar 32 % dan 56 % pada lapisan dentin gigi terdalam.
“Kebiasaan buruk tidak berkunjung ke dokter gigi secara rutin sangat berpengaruh pada kesehatan Gigi dan mulut lainnya,” kata Trelia.
Untuk itu, melalui BKGN 2016 ini diharapkan masyarakat Kota Medan sekitarnya dapat memanfaatkan ini untuk memeriksakan kesehatan gigi nyam “Di BKGN kita telah menyiapkan 200 tenaga medis dan menargetkan 1.200 orang dapat melakukan pengobatan dan perawatan gigi di acara BKGN yang ke 7 ini,” katanya.
Dikesempatan yang sama, Head of Professional Relathionship Oral Care PT Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah GCClindent,MDSc, mengatakan BKGN Tahun ini dimulai di Kota Medan dari 19-21 September 2016 Pembukaan acara BKGN ini pun dimulai di Kota Medan, di FKG dan juga akan dilaksanakan di 21 kota lainnya di Indonesia.
“Melalui BKGN ini, pihaknya mengingatkan, pentingnya peran orang tua, terutama ibu untuk mengenal dan mengetahui bagaimana cara mencegah kebiasaan yang berakibat buruk, pada kondisi kesehatan gigi dan mulut anak,” terangnya.
Dikatakannya, sejumlah kebiasaan yang sering dilakukan anak, dan dianggap sepele, dapat berpotensi menjadi kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut si kecil.
“Tema tahun ini adalah kenal dan cegah kebiasan buruk yang dianggap tidak membahayakan. Pelayanan sendiri, di setiap FKG semua perawatan gratis, dari penambalan, cabut gigi, sampai pembersihan karang gigi, tanggal 19 sampai 21 Sepetember. Mulai dari jam 8 pagi sampai sore,” tuturnya.[DON]