Samsat Medan Dipenuhi Pungli dan Calo

TRANSINDONESIA.CO – Pelayanan Samsat Medan Utara, Jalan Putri Hijau Medan, Sumatera Utara, dipenuhi calo dan pungutan liar (pungli). Berkeliarannya calo dan pungli terkesan dibiarkan, petugas seperti tutup mata.

Salah seorang calon pembayar pajak, Yuni, warga Gaperta Medan yang saat itu bermaksud memperpanjang STNK dan ganti plat sepeda motornya. Banyaknya pegawai yang ada digedung samsat tersebut tetap saja membuatnya bingung harus menyerahkan memulai dari mana untuk pengisian berkas.

“Banyak pegawai tapi tidak ada yang respon, saat kita bertanya mereka acuh, usut punya usut mesti mereka yang atur berkas dikasi duit mulai Rp 10 ribu – Rp 20 ribu baru mereka respon,” ujarnya, Senin 29 Agustus 2016.

Samsat Medan.[DOK]
Samsat Medan.[DOK]
Mulai dari pengisian berkas, menyusunnya sebelum diserahkan ke loket mereka yang atur kalau tidak melalui mereka di loket bisa dipersulit dan loket tidak mau terima bahkan ditahan berkas kita agar lama.

“Mesti mereka yang isi formulir, beli map di koperasi Rp 2.500 , mereka yang susun baru loket mau prosesnya, jika tidak loket tidak mau terima,” ungkapnya kesal.

Awalnya saya mengisi berkas sendiri sesuai BPKP saat saya serahkan ke loket petugas yang bernama Dina tidak mau terima dengan alasan harus diisi dan disusun serta diberi map warna merah untuk sepeda motor di loket yang tersedia.

“Kutanya, kalau saya yang isi sendiri dan susun sendiri beli map sendiri apa tidak bisa,kok mesti melalui mereka kan saya bisa isi sendiri, dijawab petugas memang begitu aturannya biar mereka yang susun agar tidak rumit kami memeriksanya,” ungkap yuni menirukan ucapan pegawai tersebut.

Lanjut dikatakan Yuni, Calo pengurusan perpanjangan STNK dan ganti plat masih berkeliaran di depan samsat dan terkesan dibiarkan. Hal ini terlihat saat kita memasuki gedung samsat dengan ditawari calo yang banyak berkeliaran di sana. “Untuk mengganti plat calo meminta uang mulai Rp 50 ribu – Rp 70 ribu. Siap dua jam,” katanya.

“Banyak polisi yang memakai seragam berkeliaran mereka pasti tahu tapi pura-pura tidak melihat, seperti ada pembiaran,” ujarnya.

Sebagai masyarakat yang taat pajak sudah semestinya Samsat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang membayar pajak bukan mempersulit.[Don]

Share