PBB: 2 Juta Anak Sudan Tiap Tahun Menderita Pemborosan

TRANSINDONESIA.CO – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa dua juta anak Sudan menderita akibat pemborosan setiap tahun, dan kekurangan gizi akut menyebar di kalangan anak-anak yang berusia di bawah lima tahun di negeri tersebut.

“Kekurangan gizi akut di kalangan anak-anak yang berusia di bawah lima tahun berada di atas ambang darurat di seluruh negeri ini, termasuk di derah yang tidak dilanda konflik,” kata Naeema Al-Gasseer, Penjabat Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan di Sudan, dalam satu taklimat di Ibu Kota Sudan, Khartoum.

“Sebanyak dua juta anak menderita akibat pemborosan setiap tahun, 555.000 di antara mereka kekurangan gizi parah,” kata wanita pejabat tersebut.

Gizi buruk pada balita.[Ist]
Gizi buruk pada balita.[Ist]
Ia membuat daftar banyak kasus struktural yang menjadi penyebabnya, termasuk keamanan pangan, kesehatan, air dan kebersihan, serta kurangnya lingkungan yang terlindung, yang sangat mempengaruhi perkembangan dan kesehatan masa depan mereka.

Wanita pejabat itu juga kembali menyampaikan kesediaan organisasi internasional untuk bekerja guna mengurangi angka kekurangan gizi di kalangan anak kecil.

“Pemerintah Sudan telah bergabung dengan gerakan global, Scaling Up Nutrition, dan kami tak ingin menyia-nyiakan upaya guna mendukung pemerintah untuk mengakhiri kekurangan gizi di kalangan anak-anak,” kata Naeema Al-Gasseer, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, kemaren.

Pejabat PBB tersebut mendesak Pemerintah Sudan agar berusaha sekuat tenaga untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan mendesak kepada orang yang memerlukan.

Ia juga menyeru gerakan bersenjata agar menjamin akses tanpa syarat ke daerah yang mereka kuasai.

Menurut data statistik terkini dari Kementerian Kesehatan Sudan, angka kekurangan gizi melampaui delapan kasus yang diketahui mengenai kematian anak kecil termasuk malaria, keracunan darah, radang paru-paru, dehidrasi, gastroenteritis, anemia dan sakit jantung.

Pemerintah Sudan dan Kantor Dana Anak PBB (UNICEF) di Sudan belum lama ini mengumumkan beberapa program prioritas nasional untuk menangani kekurangan gizi dan menurunkan angka kematian anak-anak, melalui kegiatan padat karya buat keluarga dan masyarakat sehingga bisa mendukung kepentingan terbaik anak-anak.

Program tersebut juga akan menjamin anak-anak di daerah konflik diberi vaksin dan didukung melalui layanan sosial dasar, serta penerimaan satu juta anak di berbagai sekolah sampai 2017.

Selain itu, program tersebut juga bertujuan melindungi anak-anak dari pelecehan, eksploitasi dan kekerasan, terutama anak-anak yang berada di daeah konflik.[Ant/Nov]

Share
Leave a comment