Paripurna Tugas Ketua Harian Mabigus KBRI KL

TRANSINDONESIA.CO – Dihari Selasa 26 Juli 2016, ruangan rapat utama Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur (KL), Malaysia, kembali ramai dengan kehadiran kakak-kakak pembina Pramuka.

Kali ini, keramaian disertai 14 orang anggota pasukan penggalang Gudep 001/002 KBRI KL yang akan menyertai Jambore Nasional X di Cibubur, Jakarta, pada Agustus mendatang.

Para anggota Pramuka bertemu dan berbincang  dengan Ketua Harian  Majelis Pembimbing Gugus Depan yang menjabat sebagai Counsellor Konsuler di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kak Dino Nurwahyudin. Sebagian dari anggota team ini belum pernah melihat Kak Dino hanya sering mendengar namanya saja.

Penyerahan cindera mata yang diberikan Gudep kepada Kak Dino.[Rug]
Penyerahan cindera mata yang diberikan Gudep kepada Kak Dino.[Rug]
Anggota  yang sebagian masih murid SD dan siswa baru di Sekolah Indonesia KL (SIKL) belum sempat berinteraksi dengan pelaksana fungsi konsuler di KBRI KL yang seakan tidak pernah lekang dengan urusan masyarakat.

Berbagai masalah warga negara Indonesia mesti menjadi bagian urusan Kak Dino. Kasus terbaru di akhir masa tugasnya adalah tenggelamnya kapal di seputar Johor yang bermuatan warga negara Indonesia. Karena seringnya masalah itu terjadi maka wajah kak Dino sering hadir di layar kaca pemberitaan televisi Nasional.

Pada acara perpisahan dengan Kak Dino Nurwahyudin, Ketua Gudep 001 002 KBRI KL, Kak Joko Satria, mengatakan besarnya arti keberadaan Kak Dino bagi Gudep.

Sebagai Ketua Harian Mabigus, peranan yang dilakukan sangat strategis dalam tata laksana gugus depan di perwakilan. Sekalipun kesibukan mengurus warga negara Indonesia dengan berbagai polemik kehidupan di negeri jiran tersebut, Kak Dino tetap memperhatikan hal hal strategis yang sedang dihadapi Gudep.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Ari Purbayanto, mengatakan Kak Dino selalu mengingatkan agar fungsinya selalu mengalokasikan dana demi terselenggaranya pendidikan kepramukaan khususnya di SIKL.

Kak Dino juga menjabat sebagai anggota Badan Pengawas SIK yang turut membantu tata kelola kegiatan di SIKL. Kontribusi pemikirannya selalu diberikan  pada setiap kali rapat anggaran pembelanjaan sekolah maupun ketika terjadi hal hal yang memerlukan penanganan segera.

Kak Dino bersama kontingen Jambore Nasional.[Rug]
Kak Dino bersama kontingen Jambore Nasional.[Rug]
Pada kesempatan tersebut, Kepala SIKL, H.Drs.Agustinus Suharto, tidak banyak mengungkapkan kebersamaannya karena interaksi yang dibina belum sampai 6 bulan.

Kak Agus yang merupakan seorang pembina pramuka, sebelumnya adalah Kepala Sekolah di Mapau berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan secara bersama-sama dengan Gudep.

Acara perpisahan dengan ketua Mabigusri merupakan acara yang kesekian kalinya atas kebersamaan Kak Agus dan Kak Joko.

Kak Dino Nurwahyudin didampingi oleh istrinya yang juga seorang pramuka, Kak Gain dan kedua putra mereka.

Beberapa pesan  yang disampaikan kepada seluruh kontingen terasa begitu penting untuk membekali mereka tidak hanya persiapan Jamnas X 2016 tetapi juga untuk perjalanan kehidupan. Pramuka membiasakan untuk melakukan kegiatan dengan gembira.

Hal itu terus melekat sehingga setiap tugas yang dilaksanakan selalu dengan gembira. Dalam berpramuka, selalu berteman dan bekerja secara team.

Hal itulah yang diperlukan setiap profesi yang dijalani. Sedikit sekali profesi yang tidak mengandalkan kerjasama team. Oleh karena itu, perbanyak teman dan investasikan pengelolaannya, karena teman adalah aset.

Pada akhir sambutan Kak Dino mengajak semua menyanyikan yel-yel yang dulu didapatkan semasa mengikuti Jambore Asia Fasifik.

Terimakasih Kak Dino atas karya baktinya. Selamat kembali ke tanah air untuk menerima penugasan selanjutnya. Semoga Allah Merahmati.[Rugaya]

Share
Leave a comment