Gorontalo Bebas Vaksin Palsu

TRANSINDONESIA.CO  – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Gorontalo mengatakan bahwa daerah tersebut bebas dari peredaran vaksin palsu, seperti marak diberitakan saat ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Nur Albar, mengatakan sejak terkuak kasus vaksin palsu, Pemerintah Kota Gorontalo telah melakukan langkah-langkah terkait peredaran vaksin palsu di daerah itu.

“Kami melakuan koordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo untuk bersama-sama melakukan pengawasan vaksin,” ucapnya, Sabtu (23/7/2016).

Ilustrasi
Ilustrasi

Nur Albar menjelaskan bahwa, vaksin yang digunakan oleh rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah termasuk Puskesmas, dijamin merupakan vaksin resmi, yang merupakan pengadaan dari Kementerian Kesehatan.

“Yang menjadi kekhawatiran kami adalah vaksin yang dimanfaatkan atau dipakai oleh dokter anak swasta di Kota Gorontalo, dan kami telah melakukan kunjungan dan ternyata vaksin yang digunakan adalah vaksin resmi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, semua vaksin yang diberikan kepada anak di Kota Gorontalo adalah vaksin resmi dari Bio Farma yang didapat dari distributor resmi.

Sementara itu, Ketua IDAI Cabang Sulawesi Utara DR dr Rocky Wilar SPAK yang membawahi dokter anak di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara mengimbau kepada seluruh anggota IDAI untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.

“Jika ada keluhan dari masyarakat terkait vaksin palsu, segera ke dokter anak dan kami akan tindaklanjuti dan lakukan pendampingan,” ucapnya.

Untuk anggota anggota IDAI di Provinsi Sulut semuanya berjumlah 75 orang dokter dan untuk Gorontalo ada 11 dokter anak.

Sementara itu, dokter spesialis anak Hesty Lestari SPAK mengatakan, efek dari vaksin palsu tergantung dari isinya.

“Dari yang selama ini telah diketahui, isinya secara langsung tidak membahayakan, tapi karena orang tua mengharapkan anaknya mendapatkan kekebalan, itulah yang tidak tercapai,” jelasnya.[Ant/Jei]

Share
Leave a comment