Bentrokan Warga dengan Pengembang Relokasi Sinabung, Satu Tewas Dua Keritis

TRANSINDONESIA.CO – Ratusan warga Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Sumatera Utara (Sumut),  bentrok dengan pengembang lahan relokasi tahap kedua. Atas insiden tersebut satu warga Desa Lingga tewas, dua kritis dan lima diperiksa Polres Karo

Bentrokan pada Jumat (29/7/2016) sore, berawal dari pencabutan, dan pengrusakan pagar kawat duri yang dilakukan oleh pihak pengembang. Dimana pemagaran batas jalan yang dibuat warga Desa Lingga pada pekan lalu menuju desa mereka, sudah digunakan mereka sejak jaman kerajaan Sibayak Lingga, dan persis berhadapan langsung dengan lahan relokasi.

Warga Desa Lingga yang menolak pembangunan hunian tetap relokasi mandiri tahap kedua di desa mereka, juga melakukan pembakaran pos Polisi milik Polres Karo yang telah sepekan dipasang guna mencegah keributan.

Pembakaran escapator di lahan relokasi pengungsi erupsi Sinabung.[Bay]
Pembakaran escapator di lahan relokasi pengungsi erupsi Sinabung.[Bay]
Aksi massa yang sudah memuncak emosinya juga dua unit alat berat berupa beko milik pengembag juga menjadi amukan warga dengan cara dibakar, ditambah perusakan rumah semi permanen yang berada di depan lahan tahap kedua.

Selanjutnya ratusan warga dengan disenjatai berupa kayu, dan batu mendatangi Mapolres Karo guna meminta untuk membebaskan kelima warga yang diboyong Polisi saat kericuan terjadi. Amukan warga kembali menyulut emosi saat mereka tidak diijinkan masuk ke dalam Polres Karo. Warga yang kesal lantas melampiaskan kemarahannya dengan melempari ruang SPK.

Kapolres Karo, AKBP Pangasian Sitio, kejadian tersebut bermula dari perusakan pagara dengan memakai alat berat berupa beko yang dilakukan pihak pengembang, atas pemagaran lahan oleh warga Desa Lingga.

Korban tewas bentrokan warga dengan kontraktor lahan relokasi erupsi Sinabung.[Bay]
Korban tewas bentrokan warga dengan kontraktor lahan relokasi erupsi Sinabung.[Bay]
  “Sehinga bentrokan terjadi di lokasi antara warga, dan pengembang lahan reloksai tahap kedua Gunung Sinabung. Hingga menyebakan satu warga Desa Lingga meninggal di lokasi atas nama Abdi Purba. Dua diantaranya mengalami krisis yang harus dirawat, satu di rumah sakit  Efarina Berastagi, dan satu lagi di rumah sakit Pirngadi Medan,” kata Sitio, Sabtu (30/7/2016).

Dikatakannya, sekira jam 20:00 WIB ratusan warga mendatangi Polres Karo dengan membawa bom molotov, bambu runcing, kayu dan batu. Mereka juga merusak kantor unit SPK dengan melempar pakai batu.

Korban luka bentrokan warga dengan kontraktor lahan relokasi erupsi Sinabung.[Bay]
Korban luka bentrokan warga dengan kontraktor lahan relokasi erupsi Sinabung.[Bay]
“Sampai saat ini belum ada yang kita tahan, hanya lima warga kita mintai keterangan, dan akan kita kembangkan guna memproses kebenaran,” ujarnya.

Selain 10 orang warga menglami luka-luka akibat bentrokan tersebut, satu anggota personil Polres juga mengalami luka atas lemparan batu, yang mengenai pada bagian kepala dan kaki.

“Guna mencegah terjadinya bentrok susulan kita dapat bantuan dari TNI AD 125/Simbisa, Sabhara dan Brimob dari Poldasu,” terangnya.[Bay]

Share
Leave a comment