Kursinau: Jabatan dan Pembelajaran

TRANSINDONESIA.CO – Kursi sebagai ikon kedudukan, jabatan, kekuatan, kekuasaan. Tatkala dikoneksikan dengan nau menjadi “kursinau”, bisa di baca: kur-sinau. Sinau adalah bahasa Jawa yang artinya belajar.

“Kursinau” dapat dipahami para pejabat pemegang amanah kekuatan dan kekuasaan sadar dan  bertanggung jawab bahwa dirinya adalah ikon pembelajaran bagi kehidupan.

Pembelajaran kehidupan yang ditunjukkan adalah bagaimana membawa yang dipimpinnya menjadi semakin lebih baik, mampu dan layak diunggulkan.

Ilustrasi
Ilustrasi

Pemimpin yang amanah akan merasa kepercayaanya adalah tanggung jawab baik secara administrasi, hukum, sosial bahkan secara moral sekalipun. Pejabat yang amanah adalah pemimpin yang memiliki kepekan dan kepeduliaan akan upaya-upaya pemanusiaan manusia yang semakin utuh.

Lagu “gundul-gundul pacul” mengingatkan kita semua bahwa tatkala pemegang amanah gembelengan, lupa daratan dan tidak peduli kepada sesamanya (rakyatnya). maka apa yang dibawanya akan nglimpang.

“Segone dadi sak rattan” (apa yang menjadi sumber daya tiada membawa manfaat dan lebih banyak mudaratnya).

Kepada siapapun yang menduduki kursi jabatan di level manapun, “eling lan waspada” adalah spiritnya untuk tidak lali jiwo/gila. Apa yang diharapkan, apa yang dinantikan oleh banyak orang mampu diwujudkan.

Kursinau, mengingatkan kita semua bahwa menjadi pembelajar sangat penting untuk memperbaiki kesalahan masa lalu, siap di masa kini dan mampu menyiapkan bagi masa depan yang lebih baik.

Itulah ukuran bagi sang pemegang amanah untuk mempertanggung jawabkan penggunaan kekuatan dan kewenangannya. Sadar, tanggung jawab dan disiplin sebgaai keutamaanya.[CDL-23062016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment