TRANSINDONESIA.CO – Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano dipukul oleh oknum tidak bertanggungjawab pada operasi yustisi e-KTP di Pelabuhan Jayapura, Kamis (2/6/2016) pagi.
Operasi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIT bertepatan dengan sandarnya KM Labobar dengan membawa 1.118 pemumpang, awalnya berlangsung tertib karena para penumpang yang baru turun bersikap koperatif kepada petugas yang melakukan pemeriksaan e-KTP.
Namun dari penuturan beberapa sakai mata di lapangan, tiba-tiba ada beberapa oknum tidak dikenal datang dan dengan nada yang keras meminta masyarakatnya yang baru datang dari kampung tidak ikut diperiksa dan segera dikeluarkan dari areal pelabuhan.

Petugas pun meminta yang bersangkutan untuk bersabar karena masyarakat yang diminta dikeluarkan dari pelabuhan sedang diperiksa petugas.
Oknum teraebut tidak sabar maka ia pun menggoyang-goyang pagar pembatas yang ada, dan proses negosiasi gagal akhirnya mereka yang juga membawa balok memaksa masuk ke areal pelabuhan dengan melompati pagar.
Akhirnya terjadi kericuhan antara massa yang jumlahnya tidak mencapai 10 orang dengan petugas gabungan dari Satpol PP dan Polresta Jayapura, dan mengakibatkan wali kota dan seorang petugas polisi terkena pukulan walau tidak mengakibatkan luka yang serius.
Namun kericuhan yang sempat membuat warga di sekitar pelabuhan panik, tidak berlangsung lama karena aparat yang ada dapat segera mengendalikan situasi.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jayapura Merlan S Uloli mengungkapkan akibat kejadian ini pihaknya memutuskan untuk membatalkan operasi yustisi agar situasi bisa kembali tenang.[Ant/Kum]