Ribuan KDRT Mendominasi, Pemprov Sulteng Beri Pendidikan Seks Dini

TRANSINDONESIA.CO – Ribuan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Sulawesi Tengah (Sulteng) mendominasi tindak kekerasan terhadap perempuan. Sedangkan kasus kekerasan seksual menempati urutan kedua setelah KDRT.

“Sejak tahun 2013 sampai tahun 2015 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 2.300 kasus,” kata Direktur Sikola Mombine Mutmainnah Korona, di Palu, Sabtu (28/5/2016)

Dikatakan Mutmainnah, KDRT yang menimpa perempuan tidak muncul secara tiba-tiba, namun merupakan puncak dari akumulasi permakluman-istri terhadap perlakuan suami.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Kasus tersebut biasanya banyak terjadi pada pasangan dengan usia perkawinan di bawah 10 tahun,” katanya lagi.

Menurut Mutmainnah, perempuan merupakan pihak yang banyak dirugikan. Namun, dalam kebanyakan kasus KDRT, tidak sedikit wanita yang berani mengambil sikap tegas untuk melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya kepada pihak kepolisian.

Selain itu, tindak kekerasan secara fisik tidak hanya terjadi pada perempuan yang sudah menikah tetapi, terjadi juga pada perempuan yang masih berstatus pacaran dengan pasangannya.

“Untuk ini penting pemberian pendidikan seks pada remaja. Hal itu dapat dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai pendidikan seksual dan moral dalam berbagai pelajaran di bangku sekolah,” katanya.[Tan]

Share
Leave a comment