Jasmerah Kebangkitan Nasional
TRANSINDONESIA.CO – Jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jasmerah). Kata-kata Bung Karno itu benar. Suatu bangsa tidak akan pernah ada tanpa sejarahnya. Sejarah bukanlah sekedar masa lalu, bukan pula sekedar menjaga dan melestarikan tradisi.
Sejarah adalah proses perjuangan dalam suatu hidup dan kehidupan. Kejayaan, kemapanan, kemajuan adalah proses panjang dalam perjuangan untuk terus dapat hidup tumbuh dan berkembang dalam kehidupan.
Kebangkitan nasional diperingati bukanlah sekedar upacara dan setelah itu pulang atau melanjutkan kerja sesuai bidang masing-masing.
Kebangkitan nasional adalah proses perjuangan panjang para anak bangsa yang bernyali untuk membaktikan dirinya bagi negeri yang dicintainya.
Mereka bisa saja bekerja sama dengan kaum kolonial dan mendapat fasilitas aman, mapan, nyaman terjamin dan bisa hidup senang.
Namun mereka memilih kritis sadar bahwa bangsanya hanya dijadikan budak dan sapi perahan. Mereka hanya menguras sumber daya bangsa ini bagi negerinya. Anak-anak muda bernyali ini mereka memiliki mimpi, dan berani mewujudkan mimpinya bagi negeri ibu pertiwi.
Tidak lagi ngeri menghadapi moncong senjata atau jeruji penjara. Tidak lagi memikirkan diri dan keluarganya.
Kerelaan, keberanian dan pengorbananya menjadi benih bagi bangsa ini merdeka. Menjadi bangsa yang merdeka dan memimpin bangsanya sendiri. Berdikari, mandiri pasti!
Kita lihat sekarang banyak menanggalkan dan melupakan jasmerah. Sejarah dianggapnya lapuk barang-barang musium kuno. Generasi-generasi yang cinta jabatan bukan cinta negeri dan bangsanya.
Sekedar menjadi boneka hedonisme keduniawian. Takut dengan kemapanan dan kenyamananya. Musuh bangsa ini pasca kemerdekaan adalah bangsa ini sendiri. Mereka teracuni mental-mental pencari selamat, mental-mental penjilat dan pencari kenikmatan.
Lupa akan kemanusiaan. Kekuasaan digunakan untuk kesenangan diri dan kroni. Ingat kembali jasmerah. Bangsa yang lupa akan sejarahnya akan runtuh dengan sendirinya. Sejarah menunjukkan orang-orang bernyali untuk mewujudkan mimpi bagi ibu pertiwi itulah yang dikenang abadi[CDL-21052016]
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana