13 Titik Panas Terpantau di Riau
TRANSINDONESIA.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 13 titik panas yang mengindikasikan ada kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau, Jumat (6/5/2016).
“Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB hari ini terdeteksi 13 titik panas di lima kabupaten di Riau,” kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.
Ia merincikan ke lima kabupaten yang terpantau adanya titik panas itu adalah Kabupaten Pelalawan lima titik, Siak empat titik, Indragiri Hilir dua titik serta Meranti dan Indragiri Hulu satu titik.
Sugarin mengatakan dari 13 titik panas yang terpantau tersebut, empat diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran hutan maupun lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Ke empat titik api tersebut terdeteksi di Kabupaten Siak, di mana seluruhnya terpantau di Kecamatan Sungai Apit.
BMKG menyatakan sebagian besar wilayah Riau diprediksi akan kembali memasuki musim kemarau pada Mei-Agustus 2016 ini setelah wilayah tersebut mengalami musim hujan selama April lalu.
Meski begitu, ia mengatakan secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang. Hujan yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang berpeluang terjadi hampir di seluruh wilayah Riau terutama wilayah Riau bagian utara, tengah, dan pesisir timur pada sore atau malam dini hari.
Guna mencegah terjadinya bencana kebakaran saat memasuki musim kemarau, pemerintah setempat bersama dengan jajaran TNI-Polri telah membangun ribuan sekat kanal. Sekat kanal tersebut dibangun untuk tetap menjaga kelembaban gambut agar tidak mudah terbakar. Selain itu, Badan Restorasi Gambut juga bertekad membangun sumur bor sebagai sumber air saat kemarau tiba.
Sementara itu, guna memaksimalkan penanggulangan, Satgas Udara Karlahut Riau saat ini menyediakan dua unit helikopter jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dengan cara pengeboman air di wilayah tersebut.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016 mendatang. Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas Karlahut dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.(Ant/Ful)