Perencanaan: Sibuk Didepan Diabaikan Saat Pelaksanaan

TRANSINDONESIA.CO – Perencanaan sepertinya menjadi sesuatu yang rumit sulit bahkan seakan-akan menurunkan bulan dari angkasa. Setelah jadi hanya ditumpuk dalam lemari dan dibuka kembali saat ada pemerikasaan atau untuk membuat pertanggung jawaban.

Di luar itu nasib perencanaan hanyalah menjadi ganjel saja. Jangankan dibaca dan dipahami disentuhpun tidak.

Perencanaan sering dianggap sebagai pekerjaan hapalan dan dibuat oleh orang-orang yang suka dengan sistem copy paste saja. Tentu perencanaan yang dibuatnya tidak visioner, tidak mampu menyelesaikan masalah dan tidak berdaya guna bagi masyarakat.

Ilustrasi
Ilustrasi

Perencanaan dapat dianalogikan sebagai sebuah resep. Memang tidak ada orang sehat atau sembuh dari sakit dengan minum resep. Namun tidak akan ada obat yang manjur tanpa resep.

Bisa dibayangkan kalau resep dibuat oleh orang-orang yang tidak kompeten dan copas saja maka resep yang dibuat bisa saja membahayakan dan berdampak pada malpraktek. Perencanaan yang tidak visioner bagai obat yang asal campur saja tanpa dipikir dampak dan solusinya.

Apakah perencanaan yang dibuat benar-benar sebagai resep mujarab? Seharusnya iya, namun jika masih saja penuh dengan sikap bermain-main dan merencanakan sebatas perlengkapan dan  persyaratan administrasi maka jangan harap bisa menyembuhkan. Jangan-jangan malah akan terus berdampak salah obat dan bahkan bisa mematikan.

Perencanaan sebenarnya merupakan refleksi pemimpin dan kepemimpinannya. Karena pada perencanaan inilah rel dan sistem,model strategi implementasi dan pengawasan serta pengendalianya dapat di prediksi.

Perencanaan yang visioner akan berupaya menjadi bagian dari problem solving yang terus kreatif, inovatif yang mampu melampaui perubahan yang begitu cepat dalam masyarakat.

Perencanaan yang baik adalah resep yang hebat dari dokter yang ahli meracik obat mujarab yang tidak diragukan lagi.

Tatkala perencanaan masih bagian dari permainan dan sebatas menyerap anggaran maka perencanaan lagi-lagi hanya untuk supervisial dan penuh kepura-puraan dan tipuan yang menyesatkan.[CDL-02042016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment