IPW Minta Polri Hukum Mati Ichwan Lubis

TRANSINDONESIA.CO – Ketua Presidium Indonesia Police Wacth (IPW), Neta S Pane, menegaskan Badan Narkotika Nasional (BNN) harus segera memeriksa data dan CTTV di LP Lubuk Pakam, Sumatera Utara (Sumut) guna mengetahui siapa saja polisi, yang pernah mengunjungi bandar narkoba Tony alias Toge yang diduga menyuap Kasat Reskrim Narkoba Polres KP3 Belawan, AKP Ichwan Lubis sebesar Rp2,3 miliar.

“IPW mendesak kasus Belawan ini agar dibongkar dengan tuntas dan tidak hanya menjerat AKP Ichwan, tapi juga mengungkap semua polisi yang diduga pernah menerima uang suap dari Tony. Salah satu cara adalah membuka data dan CCTV orang-orang yang pernah mengunjungi Tony di LP Lubuk Pakam dan kemudian membongkar rekening mereka. Meliat luasnya jaringan Tony, bukan mustahil bukan hanya AKP Ichwan yang menerima suap dan bisa juga sejumlah oknum dari instansi lain dan ini menjadi tugas BNN untuk membongkarnya,” kata Neta dalam siaran persnya yang diterima TransIndonesia.co, Selasa (26/4/2016).

Dikatakan Neta, IPW prihatin kasus Belawan yang merupakan kasus kesekian kalinya dimana polisi terlibat dan diduga bermain-main dengan bandar narkoba, terutama di Sumut.

Kasat Reskrim Narkoba Polres KP3 Belawan, AKP Ichwan Lubis.[Ist]
Kasat Reskrim Narkoba Polres KP3 Belawan, AKP Ichwan Lubis.[Ist]
Namun, kasus di Belawan ini lebih mengejutkan, karena BNN menemukan uang Rp2,3 miliar di rumah polisi tersebut.

“Berulangnya kasus polisi terlibat narkoba merupakan puncak gunung es yang diduga lebih banyak lagi oknum polisi yang diduga terlibat narkoba. Bagaimana pun kasus ini semakin menunjukkan bahwa narkoba makin sulit di brantas di negeri ini sebab bandar natkoba makin banyak memperalat aparat penegak hukum.

Neta meminta Polri untuk bersikap terbuka trhadap aparatnya yang terlibat narkoba dan memaparkannya ke publik secara berkala. Selain itu, Polri harus bersikap tegas menindak aparatnya yang bermain-main dengan bandar narkoba dan harus mengenainya pasal hukuman mati.

“Makin banyaknya aparat yg diperbudak narkoba dan diperalat bandar narkoba akibat lemahnya pengawas dari atasan terhadap bawahan, selain itu lemahnya hukuman yang diberikan institusi polri terhadap aparaturnya, bahkan institusi cenderung melindungi, akibatnya tidak ada efek jera dan polisi-polisi nakal makin nekat mempermainkan hukum,” ujarnya.

Seharusnya Polri bertindak tegas dalam kasus ini. Jika terbukti yang bersangkutan terlibat narkoba dan bandar narkoba sehrusnya segera dipecat dari polri dan dijatuhi hukuman mati.

“Sehingga polisi-polisi lain tidak nekat untuk meniru ulah Ichwan Lubis, Kasus ini harus menjadi pelajaran berharga bagi polri sebab itu kasusnya harus dituntaskan dan jaringan yang melibatkan tersangka harus dibongkar, untuk diketahui apakah ada polisi lain yang terlibat dalam kasus ini,” katanya.[Don]

Share