TAJUK TransIndonesia: MARI BOENG REBUT KEMBALI !!!
TRANSINDONESIA.CO – “Mari Boeng Rebut Kembali !!!” Semboyan yang berdengung sampai pelosok Nusantara saat negeri Pertiwi ini di jajah oleh Belanda dan Jepang.
Sejak 17 Agustus 19M45, bangsa ini lepas dari jajahan, seiring zaman dan era yang terus bergulir. Negeri ini masih terjajahkan berbagai persoalan dalam negeri sendiri baik social, budya, ekonomi maupun teknologi yang terus berkembang.
Seakan Negara ini sudah kehilangan ‘ruh’ kemanusiaan yang adil dan beradab, Menindas rakyatnya sendiri dengan cara mengusir dari tanah kelahiran tempat mereka mengais rezeki.
Ini juga merupakan bentuk jajahan baik fisik, kebebesan maupun pikiran orang-orang yang terimbas akan hal tersebut.
Tak sedikit orang-orang terpinggirkan semata-mata hanya demi keindahan suatu kota. Pengusiran terhadap Boemi Poetera (Rakyat) miskin karena dianggap mengotori kota.
Padahal jelas dalam Pembukaan UUD’45 mengamanatkan negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Mengapa kapitalis ex asing justru bisa menguasai dan mengatur hidup kita di negeri ini? Dengan cara main paksa mengusir Boemi Poetra dari tanahnya hanya untuk bisnis ex asing yang berkedok keindahana kota?
Untuk inikah para pejuang kita mendirikan NKRI? Ribuan pejuang Boemi Poetera gugur mempertaruhkan segenap tumpah darahnya hanya untuk memerdekan Rakyat Indonesia dari segala bentuk kesewenangan dan ketidak adilan.
Kita bukan rasialis dan anti asing dan aseng, tapi ini soal keadilan dan keberpihakan.
Mereka para aseng itu tidak memiliki kontribusi apapun dalam mendirikan negeri ini. Sejak dulu mereka malah menjadi benalu pengisap darah rakyat kita.
Kini mereka menguasai 75 persen aset ekonomi produktif Indonesia, dan tidak puas dengan itu merekapun mau menguasai kehidupan politik Indonesia.
Ayo Boemi Poetera, MARI BOENG REBUT KEMBALI kehormatan dan harkat bangsa ini!.[AR Tanjung]