Revolusi Pemikiran: Kata Dalam Gerakan Menulis
TRANSINDONESIA.CO – “Cogito ergo sum” ketika saya berpikir maka saya ada. Kata sakti dan menginspirasi Rene De Cretes terus ada. Manusia hidup dari pemikirannya, walaupun fisik cacat dan hancur sekalipun pemikiran terus ada dan terus mengembara.
Filsuf Gelner mengatakan, “Segala sesuatu ada karena dimengerti”, pengertian itu ada dari pemikiran.
Tanda manusia hidup adalah dari pemikirannya. Pemikiran akan menguap tatkala tidak dituliskan. Menulis adalah membuat keabadian. Manusia boleh saja mati boleh saja dibelenggu atau dimatikan fisiknya namun pemikiranya abadi.
Ia terus saja berkelana dalam ruang dan waktu, dikenanga dan diikuti karena jasa dari pemikirannya.
Menulis merupakan bagian dari peradaban, memanusiakan manusia lain agar hidup menjadi berkat dan menyelamatkan sesama.
Menulis adalah refleksi pemikiran untuk menginspirasi, mendorong orang lain berbuat baik, memberdayakan satu sama lain, memberi tahu hal baru dan memberikan penghiburan.
Tulisan merupakan suatu warisan tak ternilai bagi kehidupan dan tentu saja ini untuk memanusiakan manusia bukan untk mematikan sesamanya. Gerakan menulis adalah revolusi pemikiran yang mencegah bencana masa depan yaitu kebodohan. Semoga! .[CDL-14042016]
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana