Meyibak Fenomena GMT, Ini Kata Advokat

TRANSINDONESIA.CO – Persis di hari Rabu, 9 Maret 2016, beberapa bagian wilayah Indonesia mengalami peristiwa makrokosmis gerhana matahari total (GMT). Peristiwa langka GMT itu diburu wisatawan dan diwartakan langsung berbagai stasiun televisi.

Berburu sensasi GMT terlihat ramai di pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Propinsi Bangka Belitung. Diwilayah bagian barat Indonesia gerhana mulai terjadi pagi hari, mulai pukul 06.20 WIB, dan mencapai puncak gerhana pada 07.25 WIB. Gerhana Matahari berakhir pada pukul 08.35 WIB.

Ramai wisatawan yang datang sengaja ke Indonesia menyaksikan GMT. Apa kata advokat ikhwalperistiwa langka perilaku makrokosmis gerhana itu?

Penampakan Gerhana Matahari di Karo.[Don]
Penampakan Gerhana Matahari di Karo.[Don]
“GMT itu adalah peringatan   bahwa semesta itu dikuasai hukum alam yang pasti, terukur, dan karena itu berkeadilan”. GMT  adalah ajaran ikhwal hukum yang pasti dan dilaknkan adil,” tutur Advokat pemimpin Law Office Joni & Tanamas, Muhammad Joni, kepada TransIndonesia.co, di Jakarta, Rabu (9/3/2016).

Menurut Joni, kalau wisatawan menikmati GMT sebagai panorama langka, itu hanya semata menyukai panorama.  “Lebih nikmat merasakan GMT itu sebagai wisata hati, betapa dari peristiwa GMT itu ada kontak dengankuasa Tuhan Yang Maha Memelihara. Ada hukum semesta yang mengatur pasti dan adil setiap detik dan detail peristiwa gerhana itu,” ucapnya.

Ketika ditanya, saat GMT berangsung, apa yang dilakukan?

“Tafakur, menarik hikmah yang indah dan menuliskan ke dalam bait renungan sederhana,” jawab Joni.

Pada status puitis advokat Muhammad Joni yang dituangkannya dalam laman media sosialnya di facebook menulis; “Daku tak gerak kemana-mana, kenderaan hatiku sahaja yang take off  ke tepi cincin gerhana. Mereguk pahit manis tuak Cinta. Disana Daku berpuisi dalam hati. Syairnya dikirim dari serambi Sriwedhari. Rupanya Daku butuh takluk dikuasai sensasi “gerhana” 5 kali sehari. Mewangikan bunga dalam hati. Defenisi gerhana? Tanpa selfie tanpa bantahan alias eksepsi. Lantas apa? Takluk (futuh) merasakan sensasi getaran yang alahai megah indah di jagat hati berhujjah.Mengapa? Tersebab takjub syukur yang berbaur dengan takut taqarrub. Hadir sebagai zikir tutur akur bertafaqqur.  Alahai sensasinya seperti setakat bila dijajah Cinta.Subhanallah ….Ketika Yang Maha Memelihara-Mengatur terasa pendarkan Kuasa-NYA. Dalam skala semenit gerhana”.

Joni menyatakan, fenomena GMT ada pesan tersembunyi sekaligus peringatan, “Yuk berburu sensasi gerhana, 5 waktu sehari bersama-NYA. Gerhana adalah peringatan makrokosmis betapa manusia tak kuasa berpaling dari pasti dan adilnya hukum semesta. Betapa berat beban teologis tugas advokat.  Mungkin karena itu, Daku hendak   merasakan  getar sensasi kehadiran Tuhan   dengan  mengintipbenda-benda langit. Mempelajari dan menikmati astronomi,” tutup Joni.[Dod]

Share
Leave a comment