Kali Sadang dan Cilengsi Meluap Rendam Ratusan Rumah di Setu Bekasi

TRANSINDONESIA.CO – Sejak kemarin hujan seharian hingga Selasa (1/3/2016) pagi ini melanda Jabodatabek mengakibatkan banjir diperumahan atau pemukiman warga dan genangan air dibeberapa ruas jalan.

Meski intensitas hujan tidak begitu lebat namun hujan seharian di Bekasi membuat pemukiman terendam.

Perumahan Mustika Gandaria, Desa Ciledug, dan genangan air di jalan-jalan utama Perumahan Mustika Grande, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam akibat luapan dan kiriman Kali Sadang, Kali Metland Cikengai dan Kali Cikeas Bogor.

Anak-anak sekolah diangkut dengan perahu karet saat banjir melanda sebagian permukiman warga di Kecamatan Setu.[Fya]
Anak-anak sekolah diangkut dengan perahu karet saat banjir melanda sebagian permukiman warga di Kecamatan Setu.[Fya]
Sebanyak 550 rumah di wilayah Kecamatan Setu saat ini terendam air setinggi 30-40 cm hingga masuk ke dalam rumah begitu pula badan jalan diperumahan tersebut untuk akses keluar masuk warga perumahan saat ini terputus.

Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat,SH, bersama jajarannya dan Tiga Pilar yang juga membuat Camat Setu H.Adeng Hudaya beserta Koramil/06 Setu terjun langsung membantu warga korban banjir di Perumahan Mustika Gandaria.

Menurut  Kapolsek Agus Rohmat, banjir diakibatkan kiriman dari Kali Sadang dan Kali Metland Cilengsi, karena intensitas hujan seharian sampai Selasa dinihari  tadi mengakibatkan ratusan rumah terendam.

“Polsek Setu bersama Tiga Pilar melakukan penjagaan dan membantu warga sambil menunggu air surut serta membantu warga membersihkan saluran kali,” kata Agus Rohmat.

Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat memantau banjir yang merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Setu.[Fya]
Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat memantau banjir yang merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Setu.[Fya]
Begitu pula Polsek Setu bersama aparat lainnya tampak sibuk membantu warga untuk  mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.

“Sampai saat ini tidak ada korban jiwa, namun ratusan warga masih bertahan dan sementara menghindari banjir yang tidak jauh  dari rumahnya. Ini dilakukan untuk menghindari korban jiwa,” terang Kapolsek yang tampak sibuk memimpin bantuan korban banjir tersebut.

Sesuai amanat Kalporesta Bekasi Kombes Pol M Awal Chaeruddin kata Agus Rohmat, memerintahkan untuk segara turun langsung bila ada banjir di wilayah hukum masing-masing Pollsek.

Menurut Agus Rohmat yang didampingi Kasi Humas Polsek Setu, Aiptu Parjiman, menyatakan, banjir kiriman terjadi luapan air sejak pukul 06.30, tidak hanya merendam jalan-jalan utama di Mustika Grande, tetapi juga merendam sebagian rumah di Perumahan Mustika Gandaria, dengan ketinggian air mencapai 30 cm.

Polisi membantu mengangkat anak-anak sekolah dengan perahu karet.[Fya]
Polisi membantu mengangkat anak-anak sekolah dengan perahu karet.[Fya]
Begitu pula hasil pantauan Kapolsek bersama Tiga Pilar yang terus bergerak ke lokasi banjir lainnya seperti yang terjadi genangan  mulai jalan utama  dan gang sampai maauk ke rumah warga Perumahan Mustika Gandaria, Desa Ciledug,

Banjir kiriman yang menggenangi sebagian permukiman penduduk di Desa Burangkeng dan Desa Ciledug  tersebut berasal dari Kali Sadang dan Kali Cileungsi Matland bertemu di Bendungan Situ Burangkeng.

Karena aliran Kali Ciledug tidak menampung sehingga meluap keperumahan warga Mustika Gandaria sementara belum ada dapur umum untuk warga yang tergenang banjir dan warga untuk makan beli diwarung sekitar perumahan.

“Bantuan perahu karet satu dari Kecamatan Setu sudah diterjunkan untuk mengantar anak-anak pergi dan pulang sekolah,” kata Kapolsek Agus.

Bersma Lurah Iing Solikhin, Polsek Setu dan Tiga Pilar juga dibantu Pokdarkamtibmas Setu hingga kini masih berada dilokasi banjir.[Idh/Min]

Share
Leave a comment