Candra Kusuma Lestarikan Tarian Adat Kasuari Papua

TRANSINDONESIA.CO – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan RI-PNG dibawah pimpinan Letkol Inf Aswin Kartawijaya sebagai Komandan Satgas menggelar Tarian Adat Kasuari dalam rangka melestarikan tarian budaya asal Papua, Selasa (8/3/2016).

Tarian yang dibawakan oleh Danpos Bompay Lettu Inf Karno bersama-sama masyarakat, dilaksanakan apabila ada acara serah-serahan mas kawin bila pihak pria ingin melamar seorang wanita.

Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M. abituren Akmil 1990, menuturkan bahwasanya selain tugas pokok melaksanakan pengamanan, seluruh prajurit Satgas Yonif 406/Candra Kusuma yang merupakan pemuda generasi penerus bangsa, turut berpatisipasi dalam melestarikan kearifan budaya dan adat istiadat Papua yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG, salah satuya Tarian Adat Kasuari.

Tarian Adat Kasuari Papua.[Ist]
Tarian Adat Kasuari Papua.[Ist]
Dijelaskan oleh Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin, Indonesia merupakan negara yang luas dan negara kepulauan terbesar, dikarenakan negara kepulauan dan struktur geografi, demografi dan kondisi sosial yang berbeda-beda disetiap daerah tersebutlah, maka Indonesia kaya akan adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda disetiap daerah yang menjadi kearifan budaya lokal di daerahnya masing-masing.

Menurut Kolonel Czi Berlin, pada kenyataannya sekarang banyak masyarakat kita yang secara tidak sadar melupakan adat istiadat dan budaya daerah, terutama para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya yaitu pesatnya perkembangan teknologi dan masuknya hal-hal negatif budaya asing. Bila hal tersebut dibiarkan dan tidak kita sikapi, maka bisa saja adat istiadat dan budaya yang kita miliki tinggal cerita dan bahkan sejarahnya pun bisa hilang, oleh karenanya Tarian Kasuari ini perlu dipelajari dan dilestarikan,” pungkas Kolonel Czi Berlin.[Saf]

Share
Leave a comment