Polisi Belgia Buru Pelaku Serangan Brussels
TRANSINDONESIA.CO – Polisi Belgia mengeluarkan pemberitahuan bagi pencarian tersangka dalam pemboman bandara Brussels, salah satu dari tiga ledakan diklaim oleh ISIS yang mengguncang ibukota Selasa, menewaskan sedikitnya 30 orang.
Ledakan itu, termasuk serangan di stasiun metro terdekat, mencederai 130 orang dan membuat Belgia meningkatkan kewaspadaan terornya ke tingkat maksimum.
ISIS mengatakan, penyerangnya melepaskan tembakan di dalam bandara, sebelum meledakkan sabuk peledak bom, sementara seorang pembom bunuh diri menyerang stasiun metro Maalbeek, menurut situs berita Amaq Agency milik kelompok militan ini. Seorang pejabat AS mengatakan kepada VOA, tidak ada alasan untuk meragukan klaim ISIS itu.
“Ini adalah momen yang suram di negara kita… semua orang diharapkan tenang dan menunjukkan solidaritas,” kata Perdana Menteri Belgia, Charles Michel kepada wartawan.
Presiden AS Barack Obama yang sedang berada di Havana bereaksi terhadap serangan itu mengatakan, “Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk teman kita Belgia, untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.” Dia mengatakan, Amerika mendukung solidaritas dengan Belgia “untuk serangan tak bertanggung jawab terhadap orang-orang yang tidak bersalah.”
Rekaman video menunjukkan, orang melarikan diri dari bandara Zaventem, ketika ledakan ganda terjadi pada sekitar pukul 8 pagi waktu setempat, menghancurkan jendela-jendela besar, mengakibatkan kaca dan tegel berserakan di lantai bandara dan asap mengepul ke udara pada pagi yang dingin. Media setempat melaporkan, bom ketiga yang belum meledak juga telah ditemukan. Laporan berita melaporkan, sedikitnya 11 orang tewas dalam ledakan di bandara.
Seorang petugas keamanan Eropa mengatakan, satu atau kemungkinan dua senapan Kalashnikov ditemukan ditempat serangan terror itu.
Walikota Brussels mengatakan, sedikitnya 20 orang tewas dan 55 terluka dalam ledakan beberapa saat kemudian di di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek dekat markas utama Uni Eropa. Personil Uni Eropa telah diberitahu untuk tetap tinggal di kantor atau jangan keluar rumah.[Fen]