Karo Gelap Gulita, Beredar Informasi Sabotase agar Presiden Tak Kunjungi Pengungsi Sinabung

TRANSINDONESIA.CO – Aliran listrik yang sempat terputus pada Senin (29/2/2016) petang, mengakibatkan 17 kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, gelap gulita karena terbakarnya gardu induk PLN  Berastagi, bari dapat normal kembali pada Jumat (4/3/2016).

Terbakarnya Kubikel 20 KV dengan jumlah 10 unit itu membuat seluruh pelanggan PLN se Kabupaten Karo harus menerangi dengan alat sederhana.

“Secepatnya kita normal kembali aliran listrik, saat ini kita bekerja dalam dua kali dua puluh empat jam untuk pemasangan dan instalasi listrik yang terbakar karena korsleting Kubikel 20 KV berjumlah 10 unit,” kata Supervisor Gardu Induk, Ridwan Malau didampingi Pembina Pemiliharaan, M. Azhar kepada wartawan di Berastagi, Selasa (1/3/2016).

Petugas tengah berusaha memadamkan api akibat ledakan di gardu induk PLN Berastagi.[Don]
Petugas tengah berusaha memadamkan api akibat ledakan di gardu induk PLN Berastagi.[Don]
Tebakarnya alat kerja gardu induk ini tak banyak ditjelaskan pada maysrakat, terutama pihak PLN seperti menutup diri.

Sedangkan dikalanagan masyarakat terjadi simpang siur informasi, bahakan ada yang menyebutkan terbakarnya gardu induk itu karena sabotase.

“Bisa saja ini sabotase, agar Presiden Jokowi tidak mampir ke Karo, memang tidak ada agenda presiden ke Karo, tapi bisa saja Jokowi tiba-tiba mampir sebelum ke Aceh. Karena masih banyak permasalahan pengungsi Gunung Sinabung,” kata salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Meski kemungkinan sabotase tersebut sangat jauh, tetapi dengan kurang terbukanya pohak PLN hal itu semakin berkembang di masyarakat karo.[Don]

Share