Tiga Meningal, Lebih 100 Warga Setu Bekasi Terpapar DBD

TRANSINDONESIA.CO – Tiga desa di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD), mengakibatkan lebih 100 warga desa tersebut terserang DBD dan tiga warga meninggal dunia.

Dari pantauan Transindonesia.co, Sabtu (20/2/2016), wabah penyakit DBD sudah mencapai 75 persen daftar pasien yang berobat jalan ke Bidan Rohimah Rusmiati, Amd Ked, dan 20 warga mendapat perawatan di  Klinik Aulia, sebanyak 35 orang di Bidan Amira.

Ketiga desa yang terpapar DBD adalah, Desa Ciledug, Desa Taman Sari dan Desa Burangkeng, masuk dalam status awas DBD.

Untuk pasien yang sudah mencapai stadium 23 dan trombusit 80 dirawat inap di Rumah sakit Aprilia sebanyak 75 orang dan  RS Kartika Husada Burangkeng. Belum lagi di klinik-klinik dan RSU Daerah Bekasi.

Pasien rawat DBD di Bidan Rohimah Rusmiati,[Fya]
Pasien rawat DBD di Bidan Rohimah Rusmiati,[Fya]
Sebelumnya giat melakukan pemberantasan nyamuk DBD dengan menggelar fogging diwilayah-wilayah yang terindikasi rawan DBD telah dilakukan berbagai pihak seperti, Polsek Setu, anggota DPRD Jawa Barat, Dapil Kabupaten Bekasi, M Syahir,SE, dan masyarakat.

Bahkan Bupati Bekasi, Dr.H.Neneng Hasanah Yasin, pada 22 Januari 2016, langsung turun ke Desa Taman Sari dan Taman Rahayu, memantau serangan DBD yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga desa tersebut.

Namun, pemberantasan nyamuk DBD terhenti sampai disitu tanpa ada tindak lanjut hingga kembali menelan 3 korban jiwa meninggal dunia pada Jumat (19/2/2016), warga Desa Taman Sari.

Sedangkan salah seorang yang terpapar parah dengan trombositnya 100 dialami seorang ibu rumahtangga bernama Siti Robiah,42 tahun,  warga Kampung Burangkeng.

“Saat ini Siti Robiah dirawat di RS Aprilia, sejak tiga hari lalu sampai sekarang belum ada perubahan,” kata suami Siti Robiah, Nasik yang dirawat jalan.

Nasik menyebutkan seluruh keluarganya lima orang kini mendapat serangan DBD dan terpaksa mendapat perawatan di RS untuk penyembuha.[Fya]

Share
Leave a comment