Jadi Muslim, Cucu Mandela Tidak Bisa Pimpin Upacara

TRANSINDONESIA.CO – Para pemimpin tradisional di Afrika Selatan menyatakan “kegelisahan” karena Mandla Mandela menjadi Muslim. Kongres Para Pemimpin Tradisional di Afrikas Selatan (CONTRALESA) mengatakan kepada BBC, menjadi Muslim dapat mempengaruhi kemampuannya menjunjung tinggi tradisi Xhosa.

Mandla Mandela, menjadi penganut Islam akhir tahun lalu. Dia menikah di masjid Cape Town minggu lalu.

Mandla mewarisi posisi sebagai pemimpin Mvezo klan AbaThembu dari kakeknya, Nelson Mandela.

Juru bicara CONTRALESA, Mwelo Nonkonyane, mengatakan agama baru Mandela akan menimbulkan masalah.

Nelson Mandela dan cucunya Mandla Mandela, Muslim yang sekarang menggantikannya menjadi pimpinan klan.[Afp]
Nelson Mandela dan cucunya Mandla Mandela, Muslim yang sekarang menggantikannya menjadi pimpinan klan.[Afp]
“Tidak ada yang salah jika seorang pemimpin tradisional menganut kepercayaan yang dipilihnya tetapi kami khawatir apakah dia dapat tetap menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin,” katanya.

Para pemimpin tradisional kadang-kadang harus memimpin upacara untuk nenek moyang, yang diantaranya berupa persembahan binatang yang disembelih dalam doa, kata wartawan BBC Pumza Fihlani di Johannesburg.

Upacara persembahan, yang merupakan bagian penting upacara tradisional, oleh sebagian besar Muslim dipandang tidak sejalan dengan Islam.[Bbc/Fen]

Share
Leave a comment